Home > Ragam Berita > Nasional > Pengamat Sebut Penyebab Banjir Diduga Kesalahan Desain Drainase

Pengamat Sebut Penyebab Banjir Diduga Kesalahan Desain Drainase

Jakarta – Banjir setinggi kurang lebih 1 meter menggenangi ruas Tol Madiun di KM 603 hingga KM 604, tepatnya di Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo, Madiun, pada Kamis (7/3/2019).

Pengamat Sebut Penyebab Banjir Diduga Kesalahan Desain Drainase

Menurut pengamat transportasi Darmaningtyas, banjir tersebut diduga karena kesalahan perhitungan dalam mendesain Jalan Tol, terutama pada sistem drainasenya.

“Yang diperbaiki sekarang justru sungainya agar ketika meluap, tidak sampai tinggi airnya. Jalan tolnya kan sudah kebangun nih, nggak mungkin lagi ditinggiin. Jadi yang dibenahi sungainya supaya saat banjir, alirannya cepat dan tidak tersendat,” kata Darmaningtyas, Jumat (8/3/2019).

Karena itu, Darmaningtyas dalam membangun Jalan Tol harus pula diperhitungkan kemungkinan banjir pada saat curah hujan tinggi dan debit air sungai naik.

“Kesalahan desain dalam memperkirakan debit air pada saat hujan. Ke depan itu sudah harus memperhitungkan debit air saat turun hujan. Pada umumnya pembangunan jalan tol kita ini jarang sekali dilengkapi drainase padahal kanan kirinya perbukitan,” ujarnya.

Selain itu, dalam mendesain Jalan Tol perlu pula melibatkan masyarakat setempat karena mereka yang tahu apakah di daerah itu rawan banjir bila turun hujan lebat.

“Mungkin juga kurang mendapat masukan dari masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar kan tahu apakah sungai itu sering banjir atau tidak, kalau banjir itu sebagaimana tingginya. Supaya tahu historinya sungai itu pernah banjir atau tidak, kalau pernah lalu berapa tingginya, itu harus komunikasi dengan warga. Itu mestinya jadi dasar perencanaan atau pembuatan desain,” terang Darmaningtyas.

Sebelumnya, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Sugihartanto menduga penyebab banjir di ruas Madiun di KM 603 hingga KM 604, Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo. Kamis (7/3/2019) karena adanya tanggul yang jebol hingga tidak bisa menahan tingginya debit air setelah diguyur hujan.

“Kita rapat supaya tahu persis penyebabnya apakah memang bisa saja curah hujan yang di luar normal atau karena ada saluran atau tanggul yang jebol,” kata Sugihartanto kepada wartawan di lokasi banjir, KM 603, Kamis (7/3/2019) petang.
(samsularifin – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Disinggung PSI Sebagai Pendukung Terbesar Perda Syariah, PDIP : Itu Ngawur

Disinggung PSI Sebagai Pendukung Terbesar Perda Syariah, PDIP : Itu Ngawur

Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Hendrawan Supratikno menilai pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135