Jakarta – Terdapat sejumlah barang yang tidak boleh dibawa oleh para penumpang ketika hendak menaiki MRT. Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh Division Head Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin.

Saat Hendak Naik MRT, Dilarang Bawa Barang-Barang Berikut Ini

Barang-barang tersebut, termasuk hewan peliharaan maupun buah-buahan yang berbau sangat menyengat, contohnya buah durian. Barang-barang ini dilarang karena dikhawatirkan akan mengganggu para penumpang lainnya.

“Seperti hewan peliharaan kemudian barang yang berbau menyengat seperti durian, terus barang berbahaya seperti yang mudah terbakar dan mudah meledak,” ucap Kamaluddin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/3/2019).

Selain itu, benda tajam juga dilarang dibawa oleh penumpang seperti gunting maupun pisau. Apabila kedapatan membawa benda tajam ini, penumpang harus diperiksa bahkan meninggalkan barangnya karena ditakutkan akan membahayakan.

“Ada metal detector jadi nanti kelihatan. Kalau gunting kecil atau gunting kuku enggak masalah kecuali pisau besar yang kelihatan di metal detector kami pasti kita akan minta buka tasnya,” kata dia.

Selain itu, MRT Jakarta juga memiliki standar tertentu untuk ukuran barang yang bisa dibawa.

“Kemudian dari sisi ukuran nanti kami akan berikan panduan di stasiun ketika beroperasi. Kalau untuk koper kecil masih boleh, sepeda kecil sepeda lipat boleh, tapi sepeda full size itu tidak boleh karena terlalu besar,” jelasnya.

Selain barang, makanan yang dibeli di luar area stasiun MRT juga dilarang untuk dibawa masuk ke dalam stasiun maupun gerbong. Penumpang hanya boleh membeli dan memakan makanan dan minuman yang dibeli langsung di dalam kafe dan minimarket yang tersedia di dalam stasiun.

“Makanan tidak boleh makan dan dibawa ke dalam kereta. Ada kafe yang sudah buka hanya boleh minum di situ. Memang diutamakan yang beli minuman atau makanan di minimarket itu hanya boleh dilakukan di dalam minimarket atau dibawa keluar stasiun. Yang dari luar juga tidak bisa dibawa masuk,” ujar Kamaluddin.

Kamaluddin menyebut akan ada petugas yang berjaga di pintu stasiun untuk memberi panduan kepada penumpang mengenai barang-barang yang tidak boleh dibawa. Selain itu, akan ada penanda seperti stiker dan grafis yang dipasang di pintu masuk stasiun maupun di dalam gerbong.

“Nanti ada panduannya di pintu masuk untuk memberitahukan mana yang boleh dan tidak. Untuk awal-awal panduan diberikan di gerbang ada grafis kalau brosur nanti menyusul akan disiapkan,” kata dia.

(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)