Home > Ragam Berita > Internasional > Beberapa Perusahaan AS Alihkan Investasi dari Tiongkok ke Negara Lain

Beberapa Perusahaan AS Alihkan Investasi dari Tiongkok ke Negara Lain

Hongkong – Beberapa perusahaan Amerika Serikat (AS) memutuskan mengalihkan investasinya dari Tiongkok ke negara lain. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan Presiden AS Donald Trump, yang agresif dengan kenaikan tarif barang ekspor dari Tiongkok ke negara Paman Sam.

Beberapa Perusahaan AS Alihkan Investasi dari Tiongkok ke Negara Lain

Go Pro dan Universal Electronic sudah memindahkan investasinya ke Meksiko. Hasbro sudah memindahkan investasinya ke AS, Meksiko, Vietnam, dan India. Aten International, perusahaan manufaktur teknologi asal Taiwan, memindahkan investasinya ke Taiwan. Sementara Danfoss, memindahkan basis produksi pemanasnya ke AS.

Survey dari UBS terhadap perusahaan berorientasi ekspor di Tiongkok pada 2018 menemukan fakta bahwa sepertiga perusahaan berniat ‘angkat kaki’ dari Tiongkok. Perusahaan tersebut memindahkan basis produksinya, yang sebesar 30 persen untuk kebutuhan ekspor.

“Perusahaan tak mau bergantung ke satu tempat saja, sehingga membuat mereka mencari alternatif selain Tiongkok,” kata Kepala eksekutif dari Standard Chatered Bank Bill Winters sebagaimana diberitakan New York Times pada Minggu (7/4/2019).

Selain itu, beberapa perusahaan pembuat komponen smartphone yang tak terkena dampak dari perang dagang, keluar dari Tiongkok karena Negeri Panda itu sudah mendominasi rantai pasokan bisnis smartphone. Salah satunya, Sony yang menutup pabriknya di Beijing dan beralih ke Thailand. Adapun pembuat sepatu asal AS, Steve Madden, memindahkan basis produksinya ke Kamboja.

“Hasbro merencanakan pada 2020 akan mengurangi produksinya di Tiongkok dan memindahkan ke AS,” ujar Brian Goldner, petinggi dan kepala eksekutif Hasbro.

Mereka tak hanya pindah ke negara yang lebih murah tetapi juga memilih bertahan di AS. Danfoss, perusahaan denmark untuk pembuat alat pemanas dan pendingin, memilih kembali ke AS kerena kenaikan biaya di Tiongkok terutama untuk pekerja yang memiliki keahlian tinggi. Danfoss memilih kembali ke AS setelah mengakuisisi perusahaan pemanas asal AS.

Tarif sebesar 25 persen yang Donald Trump berlakukan mempengaruhi beberapa industri seperti produksi hidrlolik yang dibuat oleh Danfoss di utara Tiongkok. Perusahaan pun kembali ke Paman Sam.

“Tak ada perbedaan antara biaya di Tiongkok dan AS, kamu harus memiliki kasus tertentu untuk memutuskan memproduksi barang di Tiongkok dan mengapalkannya kembali ke Amerika Serikat,” kata Kim Fausing, presiden dari Danfoss. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Trump Imbau agar Federal Reserve Pangkas Suku Bunga Acuan

Trump Imbau agar Federal Reserve Pangkas Suku Bunga Acuan

Washington – Presiden AS Donald Trump lagi-lagi menyerang bank sentral AS Federal Reserve. Trump meminta ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 409

Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135