Jakarta – Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto telah mengklaim kemenangannya yang telah memperoleh suara sebanyak 62 persen dalam ajang kontestasi politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Adian Napitupulu : "Kemenangan Jokowi, Kemenangan Indonesia"

Pasangan Calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin

Merasa sudah memperoleh suara sebanyak itu, Prabowo pun mengaku masyarakat telah memilih dirinya untuk menjadi Presiden RI mendatang. Selain itu, Prabowo juga meminta para pendukungnya agar tidak percaya hasil quick count yang dilakukan sejumlah lembaga survei.

Mendengar hal itu, Politikus PDIP Adian Napitupulu angkat bicara. Dengan nada menyindir, Adian mengatakan bahwa semestinya Prabowo tidak usah ngotot merasa menang karena sudah terbiasa kalah Pilpres.

“Angkatan 98 jangan dipaksa kembali berhadap-hadapan. Kalau memang Prabowo kalah lagi, kan memang sudah biasa. Sesuatu yang berulangkali, seharusnya sudah biasa buat dia. Prabowo hentikan marahnya, kasih Jokowi kesempatan membangun bangsa ini,” kata Sekjen Perhimpunan Nasional Aktivis (Pena 98) itu saat ditemui di Jakarta, Senin (22/04/2019).

Baca juga : Berbeda Dengan Kubunya, Sandiaga Uno Yakin Pemilu 2019 Jujur dan Adil

Adian juga memberikan tanggapan mengenai munculnya wacana people power menyikapi hasil Pilpres 2019. Adian menilai bahwasanya wacana itu salah alamat. Sebab menurutnya people power bergerak bukan karena kalah pemilu tetapi karena ada kejahatan kepada rakyat.

“Kalau habis pemilu menggerakkan orang, itu namanya people ngambek,” jelasnya.

Adian menambahkan bahwasanya merujuk hasil hitung cepat seluruh lembaga survei, sudah jelas Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang menang. Selain itu, rekapitulasi yang dilakukan KPU juga untuk sementara menunjukkan hal yang sama.

“Jadi, kemenangan Jokowi adalah kemenangan Indonesia. Kemenangan Jokowi adalah kemenangan bagi demokrasi,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)