Jakarta – Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pernah secara tidak sengaja membuat Habib Rizieq Shihab merasa kecewa. Kekecewaan tersebut muncul saat terjadi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 silam.

Habib Rizieq Beberkan Kekecewaannya Terhadap Prabowo

Habib Rizieq Shihab dan Prabowo Subianto

Hal ini diungkapkan Habib Rizieq dalam video yang diunggah ke kanal YouTube “Front TV”, Senin (22/04/2019). Dalam video itu, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ini menceritakan pengalamannya bergabung dalam kubu Prabowo sejak Pilpres 2014 silam.

Prabowo pada saat itu menggandeng Hatta Radjasa dan menghadapi Joko Widodo-Jusuf Kalla. Habib Rizieq menilai banyak terjadi tindakan kecurangan dalam Pilpres 2014. Bahkan Prabowo sendiri, kata Habib Rizieq, mengetahui perihal kecurangan tersebut.

“Saya punya pengalaman. Di malam sebelum pengumuman hasil Pemilu tahun 2014, saya diundang oleh pengusaha di Jakarta untuk melakukan pertemuan dengan calon presiden saat itu yaitu saudara saya, Bapak Prabowo Subianto,” kata Habib Rizieq dalam video tersebut.

Baca juga : Tim Jokowi Anggap Aneh Klaim Kubu Prabowo Bisa Kumpulkan 40 Persen Real Count Dalam Waktu 4 Jam

“Dalam pertemuan itu saya mendapatkan saya melihat betapa Pak Prabowo dalam kondisi yang sangat kecewa, dengan kekecewaan yang sangat mendalam, penuh tekanan tapi Beliau mencoba menahannya dengan penuh kesabaran,” sambungnya.

Habib Rizieq pada saat itu juga sempat menyarankan kepada Prabowo untuk mengerahkan people power. Sayangnya, kata Habib Rizieq, Prabowo saat itu langsung menolak sarannya. Karena sarannya ditolak, Habib Rizieq pun merasa kecewa pada Prabowo.

“Kemudian saat itu Beliau meminta pendapat saya. Saya mengusulkan kalau memang kita punya bukti yang kuat adanya kecurangan-kecurangan ya kita lawan dengan people power,” jelasnya.

“Tapi pada malam itu Pak Prabowo agak berat melakukan people power. Ya terus terang sebetulnya saya sangat kecewa. Saya ini tipe manusia yang tidak boleh lihat kezaliman, kecurangan itu langsung meledak melakukan keinginan perlawanan,” pungkasnya.

(Muspri-www.harianindo.com)