Jakarta – Fahrida Arianti, Tenaga Pendamping Profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Kalimantan Selatan, dihadirkan di MK oleh tim Prabowo-Sandiaga Uno. Dengan agenda kesaksiannya bahwa ia mendapatkan perintah untuk nge-tweet terkait dengan keberhasilan Jokowi.

Fahrida mengakui bhawa ia pernah diikutkan dalam grup WhatsApp pada 15 September 2018. Sejumlah lapisan staf program P3MD dari tingkat provinsi hingga desa berada dalam grup WhatsApp tersebut.

“Saya ingat ada konsultan pendamping dari tingkat provinsi, saya ingat namanya Yasiana Damanhudi. Itu mengarahkan lewat grup WA. Mereka sampaikan di situ ‘Jika P3MD berakir kalau pemerintahannya berganti. Jadi kita harus tetap di situ, supaya program berlanjut’,” kata Fahrida dalam kesaksiannya di MK, Rabu (19/06/2019) malam.

Fahrida Hanya berada dalam grup WA tersebut selama satu minggu sekitar tanggal 21 September dia sudah keluar.

Di luar grup WA, dia mengklaim ada pula permintaan secara tidak langsung untuk mem-posting hal-hal yang memberikan keuntungan untuk Jokowi di media sosial.

“Tersirat mengenai permintaan tweet per minggu. Untuk menyampaikan keberhasilan dana desa karena 01 begitu. Karena pemerintahan yang sekarang,” kata Fahrida.

“Bunyi tweet-nya kira-kira seperti apa,” tanya hakim I Dewa Gede Palguna.

“Misalnya testimoni dari kades ini atau ada pembangunan apa dari dana desa tersebut. Ujung-ujungnya terima kasih Pak Jokowi,” kata Fahrida.

“Setelah tweet itu, ada nggak ajakan untuk ‘mari kita pilih’,” tanya Palguna.

“Tidak ada,” ujar Fahrida. (Hari-www.harianindo.com)