Jakarta- Kelanjutan sidang Mahkamah Konstitusi (MK) perihal sengketa Pilpres 2019, Rabu (19/06) menghadirkan salah seorang saksi dari Boyolali, Jawa Tengah. Saksi tersebut bernama Beti Kristiana, dalam pengakuannya Beti menyebut daerah Juwangi, salah satu kecamatan di Boyolali, masih belum diaspal.

Ketua Paguyuban Masyarakat Boyolali, Yusroni ragu dengan kesaksian Beti yang juga relawan pasangan calon Prabowo-Sandi tersebut. Yusroni mengatakan, kesaksian tersebut tak benar. Juwangi, kata dia, jalanan di daerah Juwangi sudah diaspal dengan baik.

“Tidak benar itu, semua sudah beraspal. Aspal ada, ya mungkin rusak,” kata dia, Kamis (20/06).

“Itu keliru kalau dibilang (Juwangi) tak beraspal,” ujarnya menegaskan.

Menurut dia, jalan di sekitar Juwangi justru sudah beraspal dengan mulus, karena merupakan jalur penghubung sejumlah daerah dengan Waduk Kedungombo. Waduk tersebut diketahui berada di perbatasan tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Boyolali tepatnya di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.

Yusroni juga menegaskan tidak ada permasalahan seperti apa yang dianyatakan saksi sidang MK tersebut. Kata dia, penyelenggaraan pileg maupun Pilpres 2019 pun terbilang lancar.

“Saya sendiri ikut memantau pemilu di sana. Saya pikir (saksi) cuma cari sensasi aja,” ujar dia.

Sebelumnya, Beti Kristiana menyatakan bahwa harus menghabiskan waktu tiga jam dari rumahnya di Teras ke Kantor Kecamatan, Boyolali, Jawa Tengah yang disebabkan oleh jalan tidak beraspal. Pernyataan tersebut memantik reaksi warganet dan lantas jadi salah satu topik terhangat di Twitter.

“Medannya sulit, Pak Hakim,” kata Beti.

Hakim MK kemudian bertanya, “Hari ini di Boyolali masih ada medan sulit di Boyolali?”

“Iya, betul,” ucap Beti.

“Tapi jalannya aspal semua?” tanya hakim. “Tidak. Tidak ada aspal,” sahut Beti. (hari-www.harianindo.com)