Jakarta- Mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga periode 2004-2009 Adhyaksa Dault menyatakan bahwa jika dirinya mendapatkan tawaran untuk menjadi menteri pada kabinet Jokowi, ia akan menolaknya.

Hal itu dinyatakan saat silatuhrami di rumah dinas Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edy Marsudi.

“Kalau menteri lagi, engga lah. Kalau jadi menteri saya kira saya harus konsisten, saya kan tidak mendukung bapak presiden ketika itu kan. Masa saya minta-minta kan tidak mungkin,” kata Adhyaksa Dault di Jakarta Pusat, Senin (01/07).

Selain itu, ia akan tetap bersikukuh untuk menolak jika presiden terpilih selanjutnya (Joko Widodo) membuka peluang jabatan menteri kepada dirinya.

“Saya nggak mau. Terus terang saya nggak mau. Siapa juga yang mau nawarin saya. Masih banyak yang lain. Kalau pun ada yang nawarin, saya gak bakalan mau,” ujarnya.

Selain karena berdiri bersama oposisi, Adhyaksa tetap enggan memegang jabatan menteri karena pernah merasakan jabatan tersebut.

“Karena kalau jadi menteri lagi saya udah pernah menteri 5 tahun, dapat bintang Mahaputra Pradana, kalau mati dapat tempat kalibata. Gak sembarangan dapat itu. Saya profesional saja,” papar Adhyaksa.

Ketika ditanyakan mengenai rekonsiliasi Partai Gerindra dengan Koalisi pemerintah, ia memilih bungkam.

“Bukan domain saya karena itu udah makhromnya itu antara Pak Prabowo dengan makhromnya Presiden Pak Jokowi. Kalau kita bicara soal itu jauh lah,” jelasnya.

Ia pun mengaku silaturahmi dirinya dengan Prasetyo Edy karena pernah menjabat bersama di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). (Hari-www.harianindo.com)