Jakarta – Isu kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk periode 2019-2024 terus mencuat ke permukaan pasca Pilpres 2019.

Termasuk kabar tokoh-tokoh nasional yang sering diisukan akan mengisi kursi menteri dalam kabinet Jokowi.

Sejumlah fakta mencuat, mulai dari Tuan Guru Bajang (TGB), hingga jawaban Faldo Maldini.

Seperti diketahui, pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin secara sah ditetapkan sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019—2024 oleh KPU RI.

Putusan ini ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berdasarkan Surat Keputusan KPU nomor 987/PL.01.8-Kpt/06/KPU/V/2019.

“Saya menilai sudah saatnya TGB ini menjadi milik Indonesia. Bukan lagi milik NTB semata,” kata Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram, Bambang Mei Finarwanto, dalam keterangannya, Kamis (11/07/2019).

Lain halnya dengan salah satu politikus muda jebolan PAN, Faldo Maldini. Saat ditanya Karni Ilya dalam program ILC. Awalnya, Faldo Maldini memberikan pandangannya perihal wacana koalisi Prabowo Subianto dan Jokowi.

Tiba-tiba Karni Ilyas memotong pembicaraan, dan menodong pertanyaan terkait kursi apa yang diinginkan PAN di kabinet Jokowi-Maruf Amin.

“Kalau jadi koalisi KIK, kursi apa yang diharapkan oleh PAN?” ucap Karni Ilyas tegas.

Mendengar perntanyaan itu, Faldo Maldini langsung tersentak sambil mengaruk-garuk kepala.

“Wess,” ucapnya.

Karni Ilyas kembali bertanya, apa PAN menginginkan jabatan sebagai Ketua MPR atau menteri.

“Apakah Menteri? Apakah tetap ketua MPR?” tanya Karni Ilyas.

Sambil tersenyum, Faldo Maldini mengaku pihaknya tak merasa kegeeran soal jabatan di kabinet Jokowi-Maruf Amin.

Pasalnya ia menilai segala keputusan berada di tangan Jokowi sebagai presiden terpilih.

“Kita enggak kegeeran, kita enggak kepedean Bang Karni,” kata Faldo Maldini.

“Kalau kita berpikir yang tahu ini semua adalah Pak Jokowi, karena beliau adalah presiden terpilih,” tambahnya.

Karni Ilyas memberikan sindiran kepada Faldo Maldini.

“Tapi berharap dong sekian krusi,” ujar Karni Ilyas.

Politikus muda itu mengaku tidak berharap, mengingat di Pemilu 2019 PAN memporoleh suara rendah.

“No karena kita enggak kegeeran, angka kita 6,9%, kalau ibarat bola ini terancam degradasi,” jelas Faldo Maldini.

“Kita percaya ke semua ke Presiden kepilih,” imbuhnya.

Mengenai sikap resmi PAN, Faldo Maldini menyatakan bahwa akan diputuskan saat rekernas mendatang.

Hal tersebut karena PAN ingin mendengar pendapat dari seluruh anggotanya yang berasal dari berbagai daerah. (Hari-www.harianindo.com)