Jakarta – Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi memberikan peringatan kepada Presiden Joko Widodo pentingnya sosok menteri BUMN berasal dari kalangan independen, profesional dan bukan ‘titipan’ dari pihak manapun.

Uchok juga beranggapan Rini Soemarno sebaiknya tidak lagi diberi jabatan lagi menjadi menteri BUMN di pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin periode 2019-2024.

“Saya pikir Rini (Menteri BUMN Rini Soemarno) cukup saja sampai di sini (menteri di kabinet Jokowi periode 2014-2019),” ujar Uchok di Jakarta, Senin (22/07).

lantaran Uchok beranggapan bahwa kinerja Rini selama ini tidak becus dan gagal membawa harapan bagi BUMN. Pelayanan BUMN yang terkait dengan publik dianggapnya mengalami penurunan kualitas.

Uchok mencontohkan kasus sistem IT Bank Mandiri yang bermasalah beberapa waktu lalu. Kemudian PT Pos Indonesia yang memasuki fase kebangkrutan.

Demikian juga dengan kasus Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang hendak mencaplok anak perusahaannya sendiri yang notabene adalah swasta. Krakatau Steel mengalami penurunan pendapatan dan terus merugi, serta skandal laporan keuangan Garuda yang mencoreng prinsip tata kelola korporasi beberapa waktu lalu.

“Ke depan menteri BUMN harus orang profesional. Bukan orang titipan. Jangan pakai orang titipan. Harus orang profesional, independen, integritas dan berani. Orang yang petarung,” katanya.

Saat ditanya terkait sosok Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Budi G Sadikin, Uchok beranggapan masih belum tepat untuk menjabat posisi sebagai Menteri BUMN.

“Saya pikir Budi G Sadikin kurang cocok. Apa prestasinya? Di Inalum saja belum ada prestasi, masa pimpin BUMN,” pungkas Uchok. (Hr-www.harianindo.com)