Jakarta – Pengusaha muda Indonesia pendiri Bukalapak Achmad Zaky menyatakan bahwa memberikan manfaat kepada sesama merupakan keyakinan yang ia pegang dari lahir hingga akhir hidup. Oleh karena itu, dana donasi yang dihimpun dari masyarakat melalui buka lapak ia gunakan untuk mendanai pendidikan di kawasan Indonesia Timur.

Dikutip dari cuitan di akun twitter pribadi Achmad Zaky yang diberi tagar #SpreadLoveNotHatred, Selasa (23/07), ia menyatakan bahwa sedari dirinya lahit, dibesarkan, dan sampai akhir hidup, dia memegang teguh satu keyakinan yaitu sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat seluas-luasnya bagi sesama.

Oleh sebab itu, dirinya tidak pernah berpikir dua kali jika bisa memakai dua tangan untuk pendidikan. “Saya nggak akan pernah ragu kalau punya kesempatan untuk membantu kemanusiaan. Peduli Pendidikan Tepian Negeri, melalui perpanjangan tangan kawan-kawan Aksi Cepat Tanggap (ACT @ACTforHumanity) adalah salah satunya,” tulisnya.

Zaky menambahkan, donasi yang diberikan melalui Bukalapak disalurkan untuk Pendidikan Tepian Negeri. Dana tersebut disalurkan untuk pengembangan pendidikan di Sumatera Barat dan Indonesia Timur, khususnya pulau-pulau perbatasan di NTT, Maluku, dan Papua.

Dana donasi tersebut dialokasiakn untuk pembangunan saran pendidikan, pengadaan perlengkapan belajar siswa, beasiswa, dan bantuan operasional guru.

“Tidak ada niat lain setitik pun dari kami di Bukalapak selain untuk melihat senyuman dari adik-adik di sana karena dapat menikmati kesempatan berharga untuk mengenyam pendidikan demi masa depan mereka sebagai generasi penerus bangsa yang tidak dapat digantikan oleh apapun,” tulis Zaky.

“Oleh karena itu, marilah kita bergandengan tangan, lakukan yang terbaik, untuk bangsa yang kita cintai ini,” ajak dia.

Sebelumya, situs jual beli online atau e-commerce Bukalapak angkat bicara soal tudingan yang mengkalim bahwa Bukalapak telah terafiliasi dengan kelompok radikal. Bukalapak menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak pernah berafiliasi dengan lembaga penyalur donasi yang berhubungan dengan gerakan radikal dan ilegal.

Dikutip dari keterangan resmi Bukalapak, Selasa (23/07), perusahaan merasa sangat kecewa dengan adanya informasi tidak kredibel di media sosial yang menuding bahwa Bukalapak bekerja sama dengan lembaga penyalur donasi yang terafiliasi dengan gerakan radikal dan ilegal.

“Informasi itu tidak benar dan dapat menyesatkan masyarakat,” tulis pernyataan tersebut.

Bukalapak bekerjasama dengan berbagai lembaga kemanusiaan yang tersertifikasi pemerintah, seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT), BAZNAS, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Rumah Yatim, dan Kitabisa untuk menyalurkan donasi dari pengguna aplikasi.

Bukalapak menyerukan kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dan turut menyebarkan hoax yang beredar di berbagai jejaring media sosial dan WhatsApp Group ini.

Sebagai mitra dari jutaan UMKM, Bukalapak akan berupaya sekuat tenaga guna menjaga kepercayaan pengguna dan memastikan bangsa Indonesia dapat terus merasakan dampak positif dari inovasi teknologi. (Hr-www.harianindo.com)