Jakarta – Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Satyo Purwanto menyebutkan bahwa sekali-kali, Partai Nasdem harus mencoba berposisi sebagai kubu oposisi. Hal itu ia lontarkan lantaran Satyo menilai bahwa Nasdem dari awal hingga kini terlalu lekat dengan pemerintah.

“Ya lebih baik NasDem coba sekali-kali jadi oposisi. Coba melihat kekuasaan itu dari luar. Anggaplah cari pengalaman menjadi partai baru yang di luar pemerintahan. Karena kan mereka partai baru yang langsung ada di kekuasaan. Nah cobalah sekali-kali (di luar kekuasaan), meskipun menjadi salah satu pendukung kemenangan capres. Setelah jadi di luar pemerintahan, bisa melakukan kritik tehadap kebijakan,” ucap Satyo Purwanto pada Jumat (02/08/2019).

Baca Juga: PDIP Sindir Nasdem yang Ingin Bawa Risma ke Jakarta

Menurut Satyo, Nasdem bisa saja mencetak sejarah apabila benar-benar berani menyeberang ke kubu oposisi. Padahal semasa Pilpres 2019, Nasdem merupakan partai politik yang juga turut memenangkan salah satu capres.

“Saya rasa ini mungkin menjadi sejarah baru. Mungkin NasDem bisa menjadi pelopor bagi partai modern untuk melakukannya. Setelah memenangkan presiden dia keluar dari kekuasaan di Istana dan melakukan pengawasan. Itu keren,” ungkap Satyo.

Dalam pertemuan di kantor DPP Nasdem pada Rabu (23/07/2019) silam, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan dukungannya kepada Anies sebagai calon presiden 2024. Surya Paloh mengaku bahwa dirinya siap lahir batin untuk mendukung Anies.

“Kita dukung, Insyaallah jika semua berjalan sesuai harapan. Dukungan kan tidak hanya bisa datang dari satu kelompok, kita harapkan dari para pihak untuk anak bangsa yang memenuhi kapasitas dan kapabilitas memimpin negeri ini,” ujar Surya Paloh. (Elhas-www.harianindo.com)