Jakarta- Narapidana kasus korupsi proyek e-KTP Setya Novanto tampil dengan penampilan wajah baru saat memberikan kesaksian dalam sidang suap kerja sama proyek PLTU Riau-I di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (12/08).

Dirinya kini tampak dengan janggut yang tumbuh di sekitar dagu. Menurutnya, janggut itu merupakan kenang-kenangan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

“Iya kan di sana (Lapas Gunung Sindur) semua teroris. Jadi, ya, [janggut] saya ini sebagai kenang-kenangan,” ujar Setnov di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (12/08).

Sebagaimana diketahui, Novanto sempat dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur setelah didapati plesiran dari Rumah Sakit Santosa Bandung pada Jumat (14/06).

Ketika itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut mengajukan izin untuk keluar Lapas Sukamiskin, Rabu (12/06), untuk berobat rawat inap di RS Santosa, Bandung. Ia baru kembali pada Jumat (14/06) sekitar pukul 19.00 WIB.

Dia kemudian tertangkap basah berada di toko bangunan di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut diketahui dari foto yang menampilkan dirinya tengah bersama sang istri di toko bangunan yang bersangkutan.

Akibatnya, ia dihukum dengan ‘pindah tinggal’ ke Lapas Gunung Sindur selama satu bulan. Saat ini, mantan Ketua DPR RI tersebut telah kembali ke Lapas Sukamiskin, Bandung.

Di Lapas Sukamiskin, Novanto mengaku mempunyai guru spiritual bernama Luthfi Hasan Ishaaq, yang merupakan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Luthfi sendiri berada di Sukamiskin setelah terjerat kasus korupsi impor daging sapi dan pencucian uang. Dia telah dijatuhi vonis 18 tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan penjara serta dicabut hak politiknya.

“Ada itu Pak LHI PKS, banyak belajar di sana, ada juga ditunjuk asistennya untuk memperdalam agama. Jadi, untuk bisa khatam dan terus memperdalam keagamaan, bersyukurlah saya,” pungkas Setnov. (Hr-www.harianindo.com)