Jakarta – Viral sebagai tanaman yang diklaim mampu menyembuhkan penyakit kanker payudarah, bajakah menghadapi risiko ekploitasi. Risiko lain adalah overklaim terkait manfaat bajakah untuk kesehatan.

Kabar terkait dengan bajakah menimbulkan harapan terkait obat dan penanganan baru menghadapi kanker. Terkait hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat untuk tetap dalam kondisi tenang.

“Masyarakat jangan terlampau panik atau bereaksi berlebihan menanggapi berita bajakah. Herba tersebut bukan satu-satunya obat menghadapi kanker. Tetap dibutuhkan obat yang sifatnya medis atau konvensional,” kata Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi, MPH pada Sabtu (17/08/2019).

Menurut Oscar, pengobatan medis hingga saat ini masih menjadi pilihan utama untuk mengatasi masalah kanker. Terapi ini telah terbukti mampu mengatasi kanker, sehingga pasien bisa kembali sehat, produktif, dan menjalani kehidupan yang berkualitas.

Saat ini, kemenkes berniat untuk melakukan penelitian mendalam terkait tanaman tersebut. Sayang belum ada rencana lebih jelas terkait niat tersebut. Riset diarahkan untuk mengetahui efek yang sebetulnya ditimbulkan bajakah, apakah bersifat terapi atau suportif. (Hr-harianinido.com)