Jakarta – Vanessa Angel mungkin sudah biasa kalau membuat kontroversi melalui unggahannya di Instagram. Namun kali ini, ia membuat konten di platform YouTube. Dan seperti biasa, unggahan videonya pun juga memantik reaksi negatif dari para netizen.

Vanessa Angel mengunggah sebuah video autonomous sensory meridian response (ASMR) yang berciri khas memberi rangsangan suara pada telinga. Diketahui bahwa video tersebut merupakan vlog pertamanya di YouTube.

Ia membuka video tersebut dengan tutorial makeup. Dalam video yang diunggah di kanal Vanessa Angel TV itu, Vanessa menunjukkan tahapan dalam merias wajahnya sehari-hari.

“Jadi, kalau pakai spons itu aku sukanya yang basah. Sebelum dipakai, dibasahi dulu. Biar kenyal,” ujar Vanessa.

Akan tetapi, beberapa menit berselang kemudian video tersebut berganti segmen. Yang menjadi puncaknya adalah menit 12. Pada saat itu, Vanessa tiba-tiba minta dipijat oleh seorang pria di balik kamera. Dengan manja, ia memanggil pria tersebut.

“Mas, aku pegal. Pijatin Mas,” pinta Vanessa.

“Apa yang pegal?” tanya pria berbaju oranye.

“Sini (bahu) sama kepala,” ujar Vanessa.

Selama dipijat oleh pria tersebut, Vanessa nampak menikmati sesi tersebut hingga memejamkan mata. Tak hanya itu, sesekali terdengar suara desahannya.

“Aduh, enak banget Mas. Sumpah.” ucap Vanessa.

Hingga Senin (02/09/2019) siang, video tersebut telah ditonton sebanyak 200.373 kali. Namun ternyata, video tersebut banyak ditanggapi negatif. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah dislike sebanyak lebih dari 3.600, melampaui jumlah like yang hanya sekitar 2.000.

Tak hanya itu, banyak pula yang melontarkan cibiran di kolom komentar video berjudul “BISIK BISIK VANESSA ANGEL” itu.

“kok kaya orang stress ya sekarang,” komentar seorang netizen.

“Mba vanessaaaaaa coba deh ke psikiaterrr, aku kawatir nnti makin parah gangguan jiwa nyaa, cepat smbuh ya mba,” ujar netter lain.

“kasihan yah harga dirinya makin ga ada, dia sengaja bgt begitu soalnya butuh perhatian dan gak ada yg merhatiin.. saran aja cepet cepet konsul ke psikolog,” bunyi komentar seorang warganet. (Elhas-www.harianindo.com)