Maluku – Murad Ismail, selaku Gubernur Maluku mengatakan perang ke Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Hal tersebut disinyalir karena Murat menyoroti bahwa kebijakan moratorium yang diberlakukan Susi telah merugikan Maluku.

“Ini supaya kalian semua tahu. Kita perang,” ujar Murad saat menyampaikan sambutannya dalam acara pengambilan sumpah dan pelantikan penjabat sekda Maluku di kantor Gubernur Maluku, Ambon.

Menurut Murad setiap bulan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengangkut ikan dari perairan Arafura untuk diekspor. Akan tetapi di siis lain, Maluku tidak mendapatkan apa-apa dari ekspor tersebut.

“Ibu Susi bawa ikan dari laut Arafura diekspor, tapi kita tidak dapat apa-apa. Berbeda dengan saat sebelum moratorium di mana uji mutunya ada di daerah,” katanya. Menurut Murad, sejak pemberlakuan moratorium oleh Susi, tercatat ada 1.600 kapal ke laut Aru.

“Setiap bulan ada sekitar 400 kontainer ikan yang digerus dari Laut Aru kemudian diekspor yang juga dari luar Maluku,” ujarnya.

Menurut Murat aturan 12 mil lepas pantai yang menjadi kewenangan pusat sangat merugikan Maluku.

“Katanya 12 mil lepas pantai itu punya pusat, suruh mereka bikin kantor di 12 mil lepas pantai. Ini daratan punya saya,” kata Murad. (NRY-www.harianindo.com)