Jakarta – Harga ayam hidup yang turun drastis di pasaran membuat sejumlah peternak ayam turun aksi. Pada Kamis (05/09/2019), sekitar 400 peternak dari Jawa Tengah dan Jawa Barat menggeruduk kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Massa demonstran tersebut menamakan diri mereka Gabungan Organisasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (Gopan). Menurut Sekretaris Jenderal Gopan, Sugeng Wahyudi, harga ayam per kilogram anjlok hingga Rp 8.000 di tingkat peternak. Padahal, harga pokok produksi ayam berada di kisaran Rp 18 ribu per kilogram. Rentang harga yang terlampau jauh tersebut, kata Sugeng, sudah berlangsung sejak 13 bulan terakhir.

Sebelumnya, para peternak dalam beberapa kesempatan sudah mengadakan pertemuan dan evaluasi bersama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Tak hanya itu, mereka juga sempat bertemu dengan Kementerian Perdagangan dan Bareskrim Polri. Akan tetapi, Sugeng mengatakan bahwa upaya tersebut percuma karena tak ada perubahan.

“Sampai dengan saat ini tidak ada perubahan, sehingga kami mohon untuk minta dipertemukan dengan pihak yang berkompeten di Kemenko Perekonomian,” ujar Sugeng pada Kamis (05/09/2019).

Berdasarkan penuturan Sugeng, membludaknya pasokan ayam menyebabkan harga ayam di tingkat peternak menjadi anjlok. Sugeng berpandangan bahwa langkah jangka pendek yang bisa dilakukan adalah memborong ayam di pasaran dan menyimpannya di ruang penyimpanan beku demi menurunkan angka pasokan.

“(Pihak) yang punya peran ini perusahaan besar, aturannya setiap kelompok atau perusahaan yang mempunyai 300 ribu ekor harus ada rumah potong ayam,” ungkap Sugeng. 

Tak hanya itu, para demonstran juga meminta agar pemerintah memberikan payung perlindungan untuk peternak skala kecil. Salah satunya adalah mengharuskan para perusahaan terpadu untuk memiliki Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU).

“Kami harap pemerintah juga segera mungkin menaikkan harga naik dan membuat Peraturan Presiden (Perpres) untuk melindungi peternak kecil,” kata Sugeng. 

Terkait tuntutan tersebut, Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa pemerintah akan mengadakan rapat koordinasi terbatas (rakortas) bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Susiwijono mengaku bahwa bukan kali ini pihaknya menerima keluhan mengenai anjloknya harga ayam.

“Ini harus kami bahas dengan kementerian teknis karena otoritasnya ada di Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian serta Kementerian Perdagangan, juga terkait kebijakan persaingan usaha. Jadi ada otoritas yang menangani itu,” ujar Susiwijono.

“Masalah peternakan kami sudah tangani bolak balik di rakortas hanya memang selalu di tingkat lapangan terjadi masalah,” sambungnya. (Elhas-www.harianindo.com)