Pekanbaru – Sekelompok mahasiswa melakukan aksi demo terkait kabut asap yang terjadi di Riau. Di tengah asap pekat, massa membakar melakukan pembakaran ban yang justru menimbulkan asap hitam.

Aksi demo ini dilakukan mahasiswa di ruas jalan Sudirman, Pekanbaru di depan Kantor Gubernur Riau, Senin (16/09/2019). Kelompok mahasiswa menuntut Gubernur Riau, Syamsuar untuk segera mengatasi kabut asap imbas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Saat kota Pekanbaru diselimuti asap pekathingga mencapai kualitas level tak sehat, kelompok mahasiswa ini justru menggelar aksinya dengan membakar ban bekas. Ada beberapa ban bekas yang dibakar di tengah badan jalan. Asap hitam pun mengwpul di tengah kabut asap.

Pihak kepolisian pun melakukan pengawalan ketat terhadap aksi demo tersebut. Para mahasiswa masih bertahan di pintu gerbang Kantor Gubernur Riau. Di dalam halaman Kantor Gubernur Riau juga dilakukan penjagaan secara ketat.

“Kami selaku masyarakat mendukung aksi demo mahasiswa menuntut agar kebakaran lahan ini segera diatasi pemerintah. Tapi ya jangan bakar ban bekas, kan kondisi kita udara dikepung asap,” ungkap warga yang melintas di aksi demo tersebut.

Sebagaimana diketahui, kebakaran hutan dan lahan sudah terjadi selama dua bulan. Akibatnya, kebakaran yang luas membuat kabut asap yang kini mengepung sejumlah wilayah di Riau.

Pemkot Pekanbaru akhirnya meliburkan seluruh sekolah dari tingkat TK, SD, dan SMP lantaran kabut asap tersebut. Begitu juga Pemprov Riau meliburkan SMA sederajat.

Sejumlah kampus juga masih memperpanjang libur mahasiswanya. Salah satunya Universitas Islam Riau (UIR). Libur juga diberlakukan bagi staf dan dosen yang kondisi hamil.

“Melihat kondisi asap yang belum juga hilang dan masih level tidak sehat, kami memutuskan libur mahasiswa diperpanjang dari hari ini sampai Selasa (17/9),” kata Rektor UIR Syafrinaldi, Senin (16/09). (Hr-www.harianindo.com)