Jakarta – Garin Nugroho menceritakan perlawanannya ketika ormas Front Pembela Islam (FPI) menyatroni tayangnya film Kucumbu Tubuh Indahku di Semarang tepat pada pada Minggu (15/09/2019).

Garin mengungkap kekesalahannya lewat unggahan di akun Facebook.

“FPI dan ormas Islam atas namakan warga Muslim Semarang, menyatroni pemutaran film Kucumbu Tubuh Indahku di Semarang (15 Sept) diputar sebagai bagian dari fest kota lama, mereka meminta film ditunda dan dihentikan,” kata Garin.

“Saya menolak keras karena film telah lolos sensor dan ormas bukan lembaga polisi atau pengadilan yang berhak mengadili dan menutup pertunjukan, saya tetap memutuskan memutar sebagai hak hukum dan demokrasi saya,” lanjutnya.

“Catatan saya, ormas semacam ini wajib dibubarkan dan guna efektivitas penegakan hukum, tindakan main hakim sendiri di lapangan, harus tegas diberi hukuman, jika tidak terjadi, maka meski organisasi dilarang atau dibubarkan, perilaku main hakim sendiri di lapangan tetap terjadi,” lanjutnya.

Garin memperlihatkan sejumlah foto yang menunjukkan peristiwa tersebut. Tampak kerumunan datang dan mengawasi kegiatan tersebut.

Garin mengakui bahwa telah ada petisi dan ajakan untuk memblokade penayangan filmnya di media sosial dan sejumlah kota di Indonesia.

“Lewat catatan ini, saya ingin menyatakan keprihatinan terbesar atas gejala menjamurnya penghakiman massal tanpa proses dialog dan penegakan hukum berkeadilan,” kata Garin. (NRY-www.harianindo.com)