Maumer – Leonard Renold Tanto, seorang pemuda asal Desa Nampung Lau, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT memilih berhenti kuliah demi beternak babi.

Renold telah menempuh pendidikan tinggi hingga semester 8 di kampus Widya Mandala Surabaya dengan jurusan ilmu komunikasi. Renold bahkan sedang menyelesaikan skripsinya. Tetapi, Renold memutuskan berhenti kuliah demi beternak babi.

Renold menyatakan tidak menyesal berhenti kuliah. Meski telah menghabiskan waktu studi selama 4 tahun. Renold mengatakan bahwa kuliah dan ambil jurusan komunikasi tanpa cita-cita mau jadi apa. Tidak ada motivasi apa pun masuk jurusan tersebut.

“Pada bulan November 2014, saya memutuskan berhenti kuliah. Skripsi saya lepas. Saya pulang Maumere. Alasannya, saya bosan kuliah. Itu saja,” kata Renold.

Menurut Renold, awalnya ia tidak mengerti sedikit pun tentang bagaimana beternak babi.

Renold lebih memilih beternak babi itu punya alasan yang jelas. Prospek ternak babi di Maumere cukup bagus dan menjanjikan.

“Per tahun itu hasil dari ternak babi ini ya, ratusan juta. Satu ekor babi kan dijual Rp 1 juta. Pada tahun 2017 pernah hasil Rp 1 miliar. Sebelum dan sesudah, hasilnya Rp 700 juta dan Rp 800 juta. Tetapi, itu bukan hitung bersih. Kita kan beli pakan, vaksin, obat, dan gaji karyawan. Kalau bersih, ya sekitar Rp 500 juta,” tutur Renold. (NRY-www.harianindo.com)