Jakarta – Prabowo Subianto sempat melontarkan janji untuk membawa pulang Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi. Janji tersebut diungkapkan oleh Prabowo beberapa waktu lalu saat masa kampanye.

Hanya saja, Prabowo menyatakan bahwa “Bagaimana saya mau pulangkan Habib Rizieq kalau saya tidak menang jadi presiden,” kata Prabowo saat kampanye di Stadion Pakansari, Bogor, 29 Maret 2019.

Kini, Prabowo akan segera didapuk untuk menjadi Menteri Pertahanan pada Kabinet Jokowi-Ma’ruf jilid II. Hal tersebut terungkap pasca Prabowo memenuhi undangan untuk datang ke Istana Negara, Senin (21/10) kemarin.

Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Habib Novel Bamukmin pun menagih janji tersebut kepada Prabowo. Menurut dia, jika Prabowo menepati janji tersebut berarti dia masih mendengarkan perkataan ulama.

“Seandainya bisa itu dilakukan (membawa pulang Habib Rizieq) dan dibuktikan Prabowo bisa menyelesaikan masalah yang sampai saat ini belum selesai adalah bukti bagi kami bahwa beliau masih manut sama ulama dan menempati janjinya,” tutur Novel, Selasa (22/10).

Dengan begitu, ujar Novel, koalisi yang kemarin sempat dibuat oleh Prabowo memiliki makna. “Jadi, bukan koalisi atau rekonsiliasi basi yang penuh dengan basa-basi,” sambung Novel.

Kedua, PA 212 juga menunggu sikap Prabowo terkait dengan kriminalisasi terhadap ulama.

Ketiga, Prabowo harus memiliki pendirian untuk menuntaskan insiden korban kerusuhan pascapemilu 2019.

“Masih kami tunggu satu paket dengan ulama lainya yang dikrimalisasi juga serta usut hilangnya nyawa korban pemilu sampai demo mahasiswa dan pelajar belum lama ini,” pungkas Novel. (Hr-www.harianindo.com)