Jakarta – Beberapa orang rupanya sering mencampur bahan bakar dengan oktan yang berbeda untuk kendaraan bermotornya, seperti BBM RON 90 dengan RON 92. Selain untuk mendapat harga lebih murah, pemilik kendaraan berharap agar oktan bahan bakar ikut terdongkrak apabila dicampur.

Akan tetapi, fakta yang terjadi justru sebaliknya. Berdasarkan keterangan yang ditulis oleh Hyundai pada Sabtu (02/11/2019), praktik tersebut justru akan menghilangkan kandungan yang dimiliki oleh bahan bakar yang oktannya lebih tinggi. Contohnya, kandungan sulfur maupun zat aditif lainnya pada BBM RON 92 akan hilang.

Dampaknya adalah penurunan kualitas bahan bakar. Bukannya lebih sempurna, pembakaran yang dihasilkan justru menurun kualitasnya.

Dalam jangka panjang, pencampuran tersebut akan menyebabkan mesin mengalami knocking atau ngelitik. Knocking disebabkan karena adanya tabrakan antara ledakan bahan bakar yang meledak sendiri dengan bahan bakar yang dinyalakan oleh busi. Sehingga menimbulkan bunyi pada mesin.

Selain itu, akan muncul kerak pada ruang bahan bakar. Untungnya, kendaraan bermotor kiwari telah dilengkapi dengan knocking sensor.

Berkat sensor tersebut, mesin dapat mendeteksi apabila kemasukan bahan bakar yang rasio kompresinya di bawah standar yang telah ditentukan. Akibatnya, tenaga yang dihasilkan tidak optimal dan mengalami penurunan. (Elhas-www.harianindo.com)