Jakarta – Muhammad Rizieq Shihab dan para pengurus pusat Front Pembela Islam (FPI) akan menggelar tablig akbar berbagai daerah Indonesia. Dia akan berceramah dan mengonsolidasikan kekuatan untuk menggelar revolusi akhlak.

“Saya dengan pengurus DPP FPI akan keliling Indonesia. Kami akan datangi setiap provinsi. Kami ajak semua umat untuk koordinasi dan konsolidasi untuk revolusi akhlak,” kata Rizieq pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta, (15/11/2020), yang mendatangkan kerumunan massa.

Baca Juga : Revolusi Akhlak Ala Habib Rizieq Dianggap Tidak Jelas

Rizieq mengeluarkan ultimatum, jangan pernah ada yang menghalangi tablig akbar atau konsolidasi yang akan mereka gelar. Sebab mereka akan melawannya. “Kami akan sowan ke para habib, ulama, tokoh umat Islam di berbagai daerah. Itu untuk memantapkan langkah dalam rangka revolusi akhlak,” retorikanya.

Rizieq mempropagandakan bahwa pendukungnya memakai senjata untuk menggelar revolusi akhlak; akan perang memakai senjata hanya jika apa yang disebutnya “musuh” melakukan hal sama. “Kecuali kalau musuh memakai senjata menembaki kita. Kecuali kalau musuh pakai senjata untuk membunuh kita. Kita angkat senjata. Kita perang!”

Kepulangan Rizieq ke Jakarta setelah tiga tahun bermukim di Arab Saudi, disambut kerumunan massa, baik di Bandara Soekarno-Hatta maupun Petamburan, markas FPI. Massa berkerumun saat dia berceramah di Bogor juga di Tebet, Jakarta Selatan. Rizieq dan para pengikutnya mengabaikan protokol kesehatan, di antaranya tidak memakai masker, tidak menjaga jarak, dan tidak membatasi jumlah massa.

Epidemiolog khawatir acara keagamaan yang mengundang atau dihadiri Rizieq bisa menularkan penyebaran virus corona dalam jumlah besar. Beberapa pihak, termasuk Muhammadiyah, organisasi besar keagamaan Islam, mendesak pemerintah tegas terhadap Rizieq agar mematuhi protokol kesehatan. Wali Kota Jakarta Pusat menyurati Rizieq agar mematuhi peraturan.

Namun, baik pemerintah provinsi DKI Jakarta maupun pemerintah pusat, membiarkan kerumunan massa di berbagai kegiatan Rizieq Shihab. Badan Nasional Penanggulangan Bencana, yang menjadi satuan tugas pelaksana penanganan COVID-19, menyebut agenda-agenda yang dihadiri Rizieq telah mengabaikan protokol kesehatan dan untuk itu, demi pencegahan, mereka membagikan 20 ribu masker dalam acara Maulid Nabi dan pernikahan putri Rizieq di Petamburan. (Edy – www.harianindo.com)