Konflik Suriah

Konflik Suriah

Damaskus – Konflik berkepanjangan yang terjadi di daratan Suriah kali ini telah memberikan sebuah fakta baru. Pihak barat menilai bahwa dalam konflik tersebut, Rezim Bashar al-Assad telah menggunakan senjata kimia. Bahkan, mereka menduga penggunaan senjata kimia dalam konflik tersebut telah dilakukan sebanyak lima kali. Padahal, penggunaan senjata kimia dalam sebuah perang merupakan sebuah tindakan yang dilarang.

Salah satu senjata kimia yang telah digunakan oleh Pemerintah Suriah adalah gas sarin. Fakta tersebut berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Israel. Dalam penyelidikannya, pihak Israel mengungkapkan bahwa telah terdapat korban jiwa sebanyak 32 orang akibat penggunaan gas sarin. Demikian yang diungkapkan oleh Telegraph, Sabtu (27/4/2013).

Menanggapi tuduhan yang telah dilontarkan oleh pihak barat, pemerintah Suriah secara tegas membantah hal itu. Bahkan, mereka justru menuduh pihak oposisi yang telah menggunakan senjata kimia dalam konflik tersebut. Tuduhan tersebut dilontarkan pihak Pemerintah setelah mereka menemukan adanya zat chlorin dalam roket yang telah diluncurkan oleh pihak oposisi. Padahal, chlorin merupakan bahan kimia yang juga sangat berbahaya.

Sementara itu, aktivis Suriah juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah memakai zat echotiophate dalam setiap serangan yang mereka lancarkan. Namun, hingga kini memang penggunaan echotiophate dalam perang masih belum diatur oleh hukum internasional padahal zat tersebut juga memiliki efek serupa dengan gas sarin. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)