Penjagaan di tembok Cilvegozu, Turki.

Penjagaan di tembok Cilvegozu, Turki.

Istanbul – Turki diberitakan telah mengirimkan sebuah tim yang terdiri dari delapan ahli ke daerah perbatasan dengan Suriah guna meneliti tentang potensi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam konflik yang saat ini tengah terjadi di Suriah. Tim tersebut saat ini telah melakukan tes darah terhadap beberapa korban dari daerah perbatasan untuk mengetahui apakah mereka terkena dampak senjata kimia, seperti diberitakan oleh harian Reuters, Kamis (9/5/2013).

Sementara itu, sejumlah pasukan pertahanan telah ditempatkan di daerah tembok perbatasan Cilvegozu yang terletak di Reyhanli. Tim pertahanan tersebut dilengkapi dengan sejumlah peralatan yang mampu mendeteksi terhadap keberadaan bahan kimia berbahaya yang biasanya digunakan dalam perang.

Seperti yang kita ketahui, dalam perang saudara di Suriah, beberapa pihak berpendapat telah terjadi penggunaan senjata kimia baik itu dari pihak pemerintah rezim Presiden Bashar Al Assad ataupun para pemberontak. Akan tetapi, pihak barat berpendapat hanya pihak pemerintah yang telah menggunakan senjata kimia walaupun tidak menutup kemungkinan pihak pemberontak juga melakukan hal serupa.

Pihak Washington sendiri sebenarnya sudah sejak lama menggaris bawahi mengenai kemungkinan penggunaan senjata kimia dalam konflik Suriah. Akan tetapi, demi mencegah kesalahan justifikasi seperti pada perang Irak tahun 2003 lalu, mereka masih perlu bukti untuk melakukan tindakan lebih lanjut. Pihak Turki sendiri hingga kini masih belum mau berkomentar tentang kemungkinan tersebut mengingat hasil uji yang mereka lakukan masih belum selesai. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)