Pihak Lebanon Mengecam Serangan Roket di Israel

Ilustrasi

Beirut – Serangan roket yang menyerang bagian Utara dari Israel membuat Presiden Lebanon Michel Suleiman mengutuk pelakunya. Dimana serangan tersebut terjadi tepatnya pada Kamis, 22 Agustus di pagi hari waktu setempat.
Dalam pernyataannya, Suleiman di kantor media resmi Libanon menganggap bahwa serangan tersebut dianggap sebagai pelanggaran Lebanon dan juga pelanggaran atas resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa 1701.

Seperti yang dikutip dari Shanghai Daily, Jumat (23/8/2013), Suleiman berharap agar aparat keamanan agar segera menyelidiki para pelaku dan segera mengadilinya di pengadilan. Sebagaimana yang dilaporkan bahwa ada empat roket yang telah ditembakkan ke arah daerah yang ada di Hawsh dan al-Rasidiyeh.

Daerah tersebut merupakan daerah pengungsian Palestina. Bahkan dari media lokal Israel mengungkapkan bahwa roket tersebut telah menerjang kawasan Barat laut Israel. Dimana tentara Lebanon tersebut telah menemukan bukti berupa bantalan peluncur kayu didaerah antara Hawsh dan al-Rasidiyeh. Bantalan tersebut berfungsi untuk menaruh roket.

Dimana dalam insiden ini, Lebanon menyangkal jika serangan roket ini adalah sebuah serangan balasan dari serangan Israel yang ada di selatan Lebanon. Terkait serangan ini, Najib Miqati selaku pelaksana perdana menteri Lebanon angkat bicara mengenai serangan ini bahwa sebenarnya peristiwa ini hanya ingin mengacaukan keamanan wilayah selatan Lebanon.

Tammam Salam selaku Perdana Menteri Lebanon yang terpilih berharap agar pasukan Lebanon segera berkoordinasi dengan pihak PBB dengan tujuan untuk menangkap pelaku pengeboman tersebut. (Choirul Anam – www.HarianIndo.Com)