Ahmad Jarba

Ahmad Jarba

Jakarta – Ahmad Jarba selaku pimpinan oposisi Suriah berkeinginan agar Dewan Keamanan (DK) PBB segra untuk melucuti senjata yang dimiliki oleh rezim Bashar Al Assad, Presiden Suriah. Bahkan ia ingin agar PBB melaksanakan hal ini dengan mengerahkan kekuatan militernya.

Seperti yang dilansir dari AFP, Rabu (18/9/2013), Ahmad Jarba mengungkapkan bahwa untuk mengakhiri terjadinya pembunuhan di Suriah, maka salah satu hal yang perlu dilakukan adalah dengan cara menghentikan mesin perang yang dimiliki oleh rezim Assad seperti penggunaan pesawat, misil, dan juga artileri.

Sebenarnya penggunaan dari alat utama sistem persenjataan (alutsista) telah diatur dalam sebuah resolusi Bab VII. Sehingga jika PBB menggunakan dasar ini maka menurut pendapat Jarba konflik yang ada di Suriah akan segera berakhir.

Bahkan Jarba juga menyalahkan komunitas internasional yang dianggapnya telah lalai ketika rezim Assad banyak melakukan kejahatan. Bahkan pihaknya tidak ingin jika keraguan dari komunitas internasional menjadi jalan bagi Assad untuk melanjutkan atas apa yang ia perbuat selama ini.

Terkait penggunaan senjata kimia yang diduga digunakan oleh Suriah, memang DK PBB sedang mendiskusikannya. Bahkan diskusi ini dilakukan oleh lima anggota DK PBB yang ada di New York. Dimana utusan Perancis berkeinginan agar pihak PBB mengambil langah yang telah diatur dalam Bab VII Piagam PBB.

Dimana Negara-negara Baray yang mendukung adanya resolusi keras terhadap Suriah adalah Amerika Serikat (AS), Perancis, dan Inggris. Namun Rusia kemudian mengajukan opsi kepada AS agar pelaksanaan pemusnahan senjata kimia Suriah dilakukan tanpa adanya penggunaan kekuatan militer. Sampai saat ini pihak AS menyambut baik ususlan Rusia, namun bukan berarti intervensi militer gagal dilakukan. Karena AS ingin jika Suriah membangkang maka mengacu pada Bab VII Piagam PBB akan segera dilaksanakan. (Rani Soraya – www.harianindo.com)