Jakarta – Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), saat ini nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada dikisaran Rp11.625-Rp11.525 per USD. Walaupun memiliki beberapa sentimen agar dapat menguat, nampaknya saat ini laju Rupiah dalam keadaan tren menurun.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Analis Trust Securities Reza Priyambada, Jakarta, Rabu (13/11/2013), mengungkapkan bahwa saat ini laju Rupiah ada di bawah target support di kisaran Rp11.518 per USD.
Reza mengungkapkan bahwa sebenarnya saat ini laju Euro (€) telah menguat jika dibandingkan USD, bersamaan dengan dirilisnya data yang berasal dari Jerman dan Italia yang dirasa mendapatkan respon positif. Namun sayangnya hal ini masih mengalahkan dominasi USD dengan mata uang emerging market. Bahkan tidak dipungkiri bahwa saat ini pelaku pasar valas, masih khawatir terkait merebaknya spekulasi dari tappering off stimulus The Fed.
Karena hal ini akan berimbas negative terhadap mata uang emerging market, dalam hal ini Rupiah juga termasuk didalamnya. Ditambah lagi dengan adanya kenaikan BI rate sebesar 25 bps nampaknya tidak membuat Rupiah dapat bertahan di antara spekulasi. Dimana imbasnya saat ini nilai Rupiah lajunya semakin diperparah. (Choirul Anam – www.harianindo.com)
