Square Enix akan Berbicara tentang Kegagalan FF XIVTokyo – Raksasa pengembang game asal Jepang, Square Enix, akan membicarakan tentang kegagalan Final Fantasy XIV pada ajang Game Developer Conference (GDC) 2014 Maret nanti. Seperti dilansir dari Gamespot (Sabtu, 15/2/2014), sesi tersebut masuk dalam rangkaian sesi presentasi dan pidato dari developer-developer game Jepang, yang di antaranya adalah CEO Comcept, Keiji Inafune, dan produser Square Enix, Naoki Yoshida.

Terkait kegagalan FF XIV, Yoshida akan mengungkapkan tentang pengalamannya merilis ulang franchise FF XIV yang bermasalah, dan melabelinya dengan nama baru, yaitu Final Fantasy XIV: A Realm Reborn. Pada ajang itu, dia akan mempresentasikan analisanya mengapa game bergenre Massive-Multiplayer-Online (MMO) itu gagal, dan tentang keputusan perusahaannya merilis ulang dengan judul baru. Yoshida juga akan membagikan pengalamannya tentang mengembangkan sebuah game MMO dalam waktu kurang dari tiga tahun, dan mengapa Square Enix berkomitmen untuk menggunakan model bisnis “subscription”, atau berlangganan.

Keiji Inafune, bersama Executive Director dari 8-4, Mark MacDonald, akan membicarakan tentang apa yang mereka pelajari tentang proyek game Jepang berbasis sumbangan fans (semacam Kickstarter) dan tren lain yang dialami oleh industri game Jepang. Perlu diketahui 8-4 merupakan sebuah perusahaan “game localization”, yaitu perusahaan yang mempersiapkan sebuah game impor untuk disesuaikan dengan kondisi lokal, mulai dari translasi bahasa sampai penyesuaian konten dan jalan cerita. Setelah meninggalkan Capcom, Inafune mengadakan proyek Kickstarter untuk mendanai game Mighty No. 9.

Pihak panitia GDC menuliskan pada website mereka bahwa dari pembicaraan tersebut nantinya dapat mempelajari tentang keuntungan dan tantangan untuk mengembangkan game Jepang agar sesuai dengan penikmat di barat.

Topik lain yang akan dibahas antara lain mengenai game Shenmue, game Animal Crossing: New Leaf, dan pembicaraan tentang acara amal insan game terkait gempa Fukushima. (Rani Soraya – www.harianindo.com)