Anak-anak Lebih Banyak Bermain Gadget Dibandingkan Bermain Mainan LainNew York – Mengapa harus repot-repot menyusun Lego, memakaikan baju pada Barbie, atau menarik-narik mobil-mobilan bila bisa duduk santai dan memainkan permainan yang kurang lebih sama serunya?
Anak-anak, mungkin memang serupa dengan orang dewasa, tampaknya juga berpikir serupa. Sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan oleh badan penelitian spesialis pendidikan anak, Michael Cohen Group, menyatakan bahwa gadget-gadget touchscreen telah mengambil alih perhatian anak-anak dari mainan-mainan “konvensional”. Seperti dilansir dari CNET (Sabtu, 22/2/2014), hasil riset tersebut menyatakan bahwa 60 persen dari orangtua mengatakan bahwa anak-anak mereka yang berusia 12 tahun ke bawah “sering” bermain game di smartphone atau tablet touchscreen, sementara 38 persen lainnya mengatakn sangat sering. Apakah pada kasus terburuk, 12 persen sisanya bahkan tak mau bersosialisasi sama sekali dengan keluarganya? Tentu dan semoga tidak.

Angka persentase tadi menunjukkan bagaimana besarnya pengaruh gadget mengalahkan mainan-mainan seperti boneka, mobil-mobilan, action figure, puzzle, dan permainan board (monopoly, scrabble, dll). Bahkan permainan menyusun bangunan seperti Lego pun juga tak mampu mengalahkan pengaruhnya.

Michael Cohen yang bertindak langsung memimpin riset ini mengatakan kepada Daily Mail bahwa dirinya tidak pernah melihat ada teknologi intuitif lain yang lebih kuat pengaruhnay kepada anak-anak. Sebuah studi lain bahkan mengatakan bahwa 36 persen anak yang hidup di dalam rumah tangga yang memiliki akses terhadap smartphone atau gadget sejenis, memiliki gadget mereka sendiri. Cohen menambahkan bahwa persentase terakhir tadi masih berupa satu digit di tahun lalu.

Sebagian orangtua mungkin berpikir bahwa gadget-gadget tadi bisa digunakan untuk media belajar anak yang lebih menyenangkan. Hal tersebut memang benar, dikarenakan banyaknya aplikasi belajar anak-anak di media tersebut. Namun berdasakan riset tadi, bisa disimpulkan bahwa sebenarnya, tujuan utama dari anak-anak menguta-atik gadget touchscreen adalah untuk bermain. (Rani Soraya – www.harianindo.com)