Krisis Ukraina: Negara-negara Anggota G8 Kutuk Pegerakan Militer RusiaCrimea – Negara-negara anggota forum G8 dikabarkan mengutuk pergerakan militer Rusia di wilayah Ukraina, di tengah usaha-usaha diplomatis untuk mencegah eskalasi kdari krisis politik yang sudah panas ini. Seperti dilansir dari BBC (Senin, 3/3/2014), tujuh dari delapan anggota G8, dimana Rusia termasuk di dalamnya, memutuskan untuk menunda persiapan konferensi G8 di Sochi, Rusia, pada Juni nanti.
Di tempat lain, menteri luar negeri dari negara-negara Uni Eropa tengah berkumpul membicarakan masalah ini di Burssels, Belgia. Aksi-aksi ini merupakan reson dunia terhadap langkah Rusia yang memperkuat barisan militernya di sekitar semenanjung Crimea. Aksi ini oleh pemerintahan sementara Ukraina dianggap sebagai pernyataan perang. Pihak Ukraina juga tampak melakukan mobilisasi militer untuk mempersiapkan diri.
Meksi telah dikecam dunia internasional demikian rupa, toh, tak membuat Presiden Vladimir Putin lantas menarik pasukannya. Dia bersikukuh bahwa Rusia memiliki hak untuk melindungi kepentingannya, beserta seluruh masyarakat berbahasa Rusia yang berada di wilayah Crimea maupun Ukraina. Mereka beranggapan bahwa masyarakat berbahasa Rusia merupakan sahabat serumpun/sesuku, yang patutu dilindungi.
Deputy Sekretaris Jendral PBB, Jan Eliasson, dikabarkan menuju Ukraina untuks secara langsung menilai fakta yang terjadi di lapangan. Dirinya mengatakan bahwa hasil pengamatan tersebut selanjutnya akan diteruskan kepada Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon, untuk kemudian digunakan untuk menentukan langkah apa yang sepatutnya dilakukan PBB.
Dalam sebuah statement yang dirilis oleh Gedung Putih, dikatakan bahwa pemimpin-pemimpin dari Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jpang, Inggris Raya, AS, dan pemimpin Uni Eropa telah sepakat bersama untuk mengutuk usaha Federasi Rusia yang jelas-jelas telah melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Mereka memutuskan untuk sementara waktu menunda keikutsertaan dalam kegiatan yang berkaitan dengan Konferensi Tingkat Tinggi G8. Pihaknya juga menambahkan akan mempersiapkan dukungan financial untuk membantu Ukraina.
Tujuh negara G8, yang semula bernama G7 sebelum Rusia bergabung, mendesak Rusia untuk tidak hanya menghentikan pergerakan militer, namun juga mengadakan pembicaraan damai dengan Ukraina terkait HAM dan masalah keamanan. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)