Warga Bantar Gebang Mengeluhkan Ketersediaan Air BersihBekasi – Warga yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang setiap harinya tidak pernah mengeluhkan bau menyengat yang dihasilkan dari sampah-sampah tersebut. Sayangnya untuk kali ini warga mengeluhkan betapa sulitnya mereka mendapatkan persediaan air bersih yang digunakan untuk keperluan mandi dan juga minum.

Dari keterangan Ketua RT 01/04, Tarpan (42), kepada wartawan harianindo, Selasa (4/3/2014) malam, mengungkapkan bahwa memang selama ini warga sama sekali tidak mengeluhkan sampah, namun yang menjadi kendala adalah ketersediaan air bersih.

Memang pihak Pemda Bekasi telah memberikan pengolahan air bersih yang diberi nama sumur artesis, namun saat ini keberadaannya sudah tidak berfungsi lagi.

Tidak dipungkiri memang keberadaan dari sumur artesis ini sangat bermanfaat bagi warga untuk mencukupi kebutuhan minum dan mandi.

Hal ini dikarenakan air yang ada di rumah warga keadaannya sudah tercemar dikarenakan sampah yang sudah menggunung di TPST. Memang usia sumur artesis tersebut sudah lebih dari 15 tahun, dimana di awal-awal keberadaannya sehari saja masih dapat bisa tiga kali dialiri. Namun kini banyak warga yang mengeluhkan susahnya air artesis tersebut.

Diakui oleh Tarpan bahwa setelah sumur artesis tersebut tidak berfungsi dikarenakan kurangnya perawatan daripihak pemerintah, kini warga kebanyak menggunakan air minum kemasan untuk keperluan minum sedangkan untuk keperluan mandinya terpaksa mereka menggunakan sumur yang telah tercemar sampah.

Jika untuk mandi saja harus membeli tentunya akan sangat boros. Sehingga untuk saat ini warga Bantar Gebang bingung dikarenakan menggunakan air yang tercemar. (RiniMasriyah – www.harianindo.com)