Pengembang Teknologi VR Bentuk Konsorsium Immersive Technology AllianceSan Fransisco – Teknologi virtual reality (VR) tampaknya sudah mulai dilirik secara serius oleh para pengembang teknologi dunia. Teknologi yang sempat tertidur ini, kembali dihidupkan dengan hadirnya teknologi headset Oculus Rift, yang rilis awal tahun ini. Begitu seriusnya perusahaan-perusahaan tersebut, beberapa perusahaan akhirnya memutuskan untuk membentuk sebuah konsorsium, atau kerja sama untuk pengembangan teknologi ini.

Dilansir dari Polygon (Senin, 17/3/2014), sebuah konsorsium bernama Immersive Technology Alliance (ITA) mengumpulkan semua “masyarakat” dunia industri game untuk bersama-sama berbagi pengetahuan dan sumber daya untuk pengembangan teknologi virtual reality, augmented reality, 3D, dan teknologi kontrol gerakan.

Perusahaan macam Technical Illusions, pembuat teknologi augmented reality CastAR, dan Avegant, pembuat Glyph, headset berlayar virtual retina. Perusahaan lainnya yang ikut bergabung kemudian antara lain Digital Extremes, GameFace Labs, I’m in VR, Nanoveu, YEI Technology, Jon Peddie Research, Crew Communications, MTBS3DS, TGC, HDMI, BBB, Next3D, Survios, Vrelia, Big Blue Bubble, Virtuix Omni, Epson, dan salah satu raksasa industri game, Electronic Arts. Adapun dari bidang akademik, dua perguruan tinggi juga bergabung, yakni University of Ontario Institute of Technology, dan Harvard University.

Adapun perusahaan yang saat ini bisa dianggap paling maju untuk urusan VR, Oculus VR, sempat dikabarkan bergabung di dalam ITA. Namun pemberitaan tersebut segera diklarifikasi oleh petinggi ITA, sebagaimana dikatakan oleh juru bicara Oculus VR. Executive Director dari ITA, Neil Schneider, mengatakan bahwa sangat disayangkan ketika Oculus VR memutuskan keluar dari ITA. Oculus VR telah membantu pembentukan aliansi yang awalnya bernama S3DGA ini. Menurut pihak Oculus VR, telah terjadi kesalahpahaman. Oculus memang membantu pembentukan ITS, namun pihaknya tidak pernah merasa menjadi bagian dari ITA.

ITA diharapkan dapat muncul dan menunjukkan perkembangannya pada ajang Game Developers Conference di San Fransisco. (Rani Soraya – www.harianindo.com)