Pencarian Bawah Laut Pesawat MH370Perth – Tim pencari pesawat MH370 telah memulai proses pencarian bawah laut menggunakan alat pendeteksi yang di tenggelamkan kemudian ditarik dengan kapal. Seperti dilansir dari BBC (Jumat, 4/4/2014), dua kapal yang menarik alat pendeteksi lokasi kotak hitam tersebut sedang menyisir jalur bawah laut sejauh 240km.

Pada Jumat 4 Maret kemarin, sebanyak 14 pesawat dan sembilan kapal bertugas melakukan pencarian. Komando pencarian dipusatkan di Perth, Australia.

Adapun bagian pengirim sinyal dari kotak hitam pesawat MH370 ditenagai oleh baterai, yang akan berhenti mengirimkan sinyalnya sekitar 30 hari dari terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, pencarian menggunakan pendeteksi ini sangat krusial, ditambah tim pencari juga tidak punya banyak waktu lagi.
Kepala Joint Agencies Coordination Center (JACC) untuk MH370, Angus Houston, memimpin langsung usaha pencarian. Dia mengatakan bahwa dua kapal sedang melakukan pencarian baik di bawah laut maupun permukaan. Kapal dari Australia, Ocean Shield, menggunakan alat pendeteksi lokasi milik Angkatan Laut Amerika Serikat, sementara kapal kedua milik Inggris, HMS Echo, memiliki kemampuan yang sama dengan alat pendeteksi tersebut.

Angus Houston, yang merupakan seorang pensiunan Laksamana Jenderal Penerbangan, mengatakan bahwa area sejauh 240km tersebut ditentukan melalui analisa data satelit. Penilaian yang diambil adalah berdasarkan dari bagaimana kemungkinan pesawat tersebut bekerja dan terbang, yang kemudian ditemukan dengan analisa dimana kemungkinan terbesar pesawat tersebut jatuh ke laut dan tenggelam. Dia menambahkan bahwa sebenarnya data-data tersebut memang kurang dan perlu terus diperbarui, namun usaha pencarian yang dilakukan ini berdasarkan data terbaik yang bisa diperoleh saat ini. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)