Penusukan Massal di Sebuah SMA di Pennsylvania, AS

AP

Pennsylvania – Seorang penyerang bersenjata dua pisau melakukan penusukan di sebuah SMA di Pennsylvania, Amerika Serikat. Seperti dilansir dari BBC (Rabu, 9/4/2014), peristiwa yang terjadi di SMA bernama Franklin Regional High School itu memakan korban luka tusuk 21 orang pelajar dan satu orang petugas keamanan. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa brutal ini.
Peristiwa penyerangan ini terjadi Rabu pagi (10/4), sebelum pukul 08.00 waktu setempat, saat para pelajar baru saja sampai di sekolah.

Tersangka bernama Alex Hribal, 16 tahun, akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi setempat. Dirinya kemudian didakwa empat kasus percobaan pembunuhan dan 21 kasus penyerangan. Dia tidak pandang bulu dalam melakukan serangannya. Korban termuda bahkan ada yang berusia 14 tahun.

Gubernur Pennsylvania, Tom Corbett, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa hari itu telah muncul pahlawan, yang banyak diantaranya muncul dari para pelajar. Pahlawan itu adalah pelajar-pelajar yang tetap bersama kawan-kawannya yang menjadi korban, dan tidak lari menyelamatkan diri sendiri.

20 orang dilarikan ke rumah sakit terdekat, yang beberapa di antaranya perlu mendapat penanganan operasi karena luka tusuk yang mereka dapatkan cukup parah, karena ternyata sampai melukai organ dalam. Bahkan salah seorang korban, berusia 17 tahun, harus dipasangi ventilator karena luka tusuknya mencapai liver (hati). Dr Lou Alarcon, seorang direktur medis dari University of Pittsburgh Medical Center, mengatakan bahwa anak itu akan menjalani operasi, namun kita berharap dia bisa melaluinya dengan sukses.

Sekolah tersebut ditutup untuk beberapa hari, dikarenakan penyidik dari kepolisian sedang melakukan proses olah TKP. Pengawas dari Franklin Regional High School, Gennaro Piraino, mengatakan bahwa pikiran dan doa tertuju pada korban dan siapapun yang terpengaruh oleh kejadian ini.

Kepala Polisi Murrysville, Thomas Seefeld, menyampaikan bahwa seseorang, kemungkinan salah satu pelajar, membunyikan alarm kebakaran setelah terjadi penusukan pertama. Kontan saja seluruh pelajar panik dan berhamburan menuju ke luar gedung sekolah. Dalam kekacauan itu beberapa pelajar juga terluka. Namun alarm tadi membuiat polisi segera datang dan mengamankan situasi.

Adapun polisi belum bisa menentukan motif pelaku. Namun pihak penyidik sedang meneliti laporan adanya telepon ancaman antra tersangka dan pelajar lain semalam sebelumnya. Tersangka akan dituntut layaknya pelaku kejahatan dewasa. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)