Pemerintah Ukraina Umumkan Ultimatum 48 Jam kepada Aktivis Pro-Rusia

AP

Kiev – Menteri Dalam Negeri Ukraina telah memberikan ultimatum kepada aktivis pro-Rusia yang telah mengambil alih gedung pemerintahan di tiga kota di timur Ukraina. Seperti dilansir dari BBC (Rabu, 9/4/2014), Arsen Avakov mengatakan bahwa aktivis tersebut diberi waktu 48 jam untuk melakukan pembicaraan damai dengan perwakilan pemerintah. Namun jika lebih dari itu tidak ada respon dari aktivis, maka tindakan tegas akan dilakukan, yang jika perlu, menggunakan kekerasan.

Telah diberitakan sebelumnya bahwa terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh sekelompok aktivis pro-Rusia di tiga kota, yakni Donetsk, Luhansk, dan Kharkiv. Aktivis ini berhasil mengambil alih gedung pemerintahan setempat dan membuat barikade. Berita terbaru mengatakan bahwa beberapa dari aktivis yang menduduki gedung pelayanan keamanan di Luhansk, telah meninggalkan gedung tersebut. 56 orang yang sempat ditahan di dalam gedung tersebut juga dilepaskan setelah melalui dua kali pembicaraan damai.

Terkait kekacauan ini, sebuah operasi “anti teroris” telah disiapkan di tiga wilayah tersebut. Operasi yang akan digerakkan bila dalam dua hari tidak ada progres positif melalui pembicaraan damai. Avakov mengatakan ada dua pilihan, penyelesaian politik melalui pembicaraan damai, atau penyelesaian menggunakan kekuatan, yang tentu berakhir pada kekerasan.

Avakov melanjutkan dengan mengatakan bahwa siapa saja yang menginginkan dialog, maka Pemerintah Ukraina menawarkan pembicaraan damai dan solusi politik. Namun bagi pihak yang menginginkan konflik kekerasan, maka mereka akan mendapat jawaban tegas dari otoritas keamanan setempat.

Pemimpin aktivis bersenjata di Luhansk mengharapkan pertolongan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dia menganggap bahwa aksi ini merupakan harapan terakhir untuk Ukraina.

Adapun otoritas Ukraina mengatakan bahwa mereka berhasil mengambil alih kembali kendali atas gedung pemerintahan di Kharkiv. Namun di Donetsk, perundingan masih alot

Kejadian ini tampaknya menarik perhatian kekuatan Barat. Pertemuan antara empat kubu, Ukraina, Rusia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa akan melakukan pertemuan untuk membahas penyelesaian masalah ini minggu depan. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)