Kesepakatan antara Rusia, Ukraina, AS, dan Uni Eropa Terkait Krisis UkrainaJenewa – Rusia, Ukraina, Amerika Serikat, dan Uni Eropa telah sepakat bahwa mereka akan segera mengadakan perundingan dalam usaha untuk menyelesaikan krisis di Ukraina. Seperti dilansir dari BBC (Kamis, 17/4/2014), pertemuan yang diadakan di Jenewa, Swiss, tersebut menghasilkan kesepakatan bersama di antara empat kubu tersebut, yang tentu dimaksudkan untuk meredakan krisis di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Deshchytsia, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, mengatakan bahwa pada pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan bahwa seluruh formasi militer ilegal yang terbentuk di wilayah Ukraina, yang dibentuk oleh massa pro-Rusia, harus segera dibubarkan, dan seluruh massa pro-Rusia yang saat ini menduduki gedung pemerintahan harus segera dilucuti senjatanya dan segera meninggalkan gedung tersebut.

Dilaporkan juga bahwa seluruh pemrotes anti pemerintahan Ukraina akan mendapatkan amnesti. Terdapat kemungkinan bahwa wilayah-wilayah yang mayoritas penduduknya beretnik dan berbahasa Rusia akan mendapatkan otonomi yang lebih besar. Adapun langkah-langkah dalam usaha meredakan ketegangan tersebut akan diawasi oleh Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE).

John Kerry mengatakan bahwa perbincangan tersebut berjalan baik. Dirinya melanjutkan bahwa seluruh kata-kata yang terlontar harus diubah menjadi langkah nyata. Pihak AS mau tidak mau akan tetap menjatuhkan sanksi kepada Rusia bila pihak Moscow tersebut tidak melaksanakan apa yang sudah disepakati.

Presiden AS, Barack Obama, mengatakan bahwa kesepakatan ini sangat menjanjikan. Kini pertanyaan berikutnya adalah apakah Rusia bersedia menggunakan pengaruhnya kepada massa pro-Rusia untuk menenangkan ketegangan di Ukraina. Presiden Obama mengatakan juga bahwa sampai titik ini masih tidak ada kepastian tentang apapun. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)