Kapal Feri Sewol Dikemudikan oleh Kru yang Tidak Berpengalaman

Foto dari Reuters

Seoul – Kapal feri asal Korea Selatan yang tenggelam pada Rabu lalu (16/4) telah terbukti dikemudikan oleh kru kapal pemula yang tidak berpengalaman menghadapi kondisi laut yang “menantang” seperti saat terjadinya kecelakaan. Seperti dilansir dari BBC (Sabtu, 19/4/2014), pernyataan tersebut disampaikan oleh jaksa setempat. Kapten kapal dan satu orang lagi kru kapal ditangkap bersama kru junior tersebut.

Pada Sabtu kemarin (19/4), penjaga pantai melaporkan bahwa tim penyelam kembali berhasil mengangkut 13 jenazah dari dalam feri bernama Sewol tersebut. Dengan ini, maka total 46 korban telah dikonfirmasi meninggal dunia. Telah dilaporkan bahwa kapal Sewol mengangkut 476 penumpang dan kru. Sejumlah 174 orang penumpang telah diselamatkan sementara 256 masih belum ditemukan.

Shin Won-nam, kepala Emergency Management Centre, mengatakan bahwa proses penyelamatan bisa berlangsung selama mingguan bahkan bulanan. Dia mengatakan bahwa meski dirinya tidak yakin, para ahli mengatakan bahwa operasi ini akan memakan waktu satu hingga dua bulan. Beberapa kalangan mengatakan bahwa kemungkinan korban yang hilang tersebut untuk selamat/masih hidup sangat kecil. Keluarga korban telah memulai proses identifikasi menggunakan tes DNA untuk memastikan identitas korban.

Sampai saat ini, investigasi berfokus pada belokan tajam kapal tersebut dan proses evakuasi penumpang. Terdapat laporan bahwa kru kapal menginstruksikan penumpang untuk tetap tenang di dalam kapal meski saat itu posisi kapal telah miring tajam. Kapten kapal, Lee Joon-seok, mengatakan bahwa dirinya sengaja menunda evakuasi dikarenakan kondisi laut yang berombak kuat dan bersuhu dingin, sehingga membahayakan penumpang bila sampai melompat keluar kapal. Setelah ditangkap polisi, Lee menyatakan permohonan maafnya kepada keluarga korban dan seluruh masyarakat Korsel pada sebuah siaran TV lokal. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)