Tahanan Kerusuhan Odessa Dilepaskan Setelah Markas Polisi Diserbu MassaOdessa – 67 orang yang ditahan karena kerusuhan di Odessa, Jumat 2 Mei 2014 yang lalu, dibebaskan oleh polisi, setelah massa pro-Rusia menyerang markas polisi tempat mereka ditahan. Seperti dilansir dari BBC (Senin, 5/5/2014), beberapa ratus massa pro-Rusia tersebut beramai-ramai mendatangi markas polisi, mendobrak pintu dan memecahkan kaca jendela.

Adapun kerusuhan di Odessa pada Jumat kemarin terjadi antara massa pro-Rusia dan pro-Pemerintah Ukraina. Kerusuhan berujung kebakaran gedung serikat pekerja itu telah merenggut lebih dari 40 nyawa, yang mayoritas dari pihak pro-Rusia.

Perdana Menteri Sementara Ukraina, Arseniy Yatsenyuk, menganggap polisi setempat gagal untuk mencegah dan meredam kerusuhan pada Jumat tersebut. Yatsenyuk juga memerintahkan diadakannya penyelidikan mendalam terhadap kasus ini. Dirinya pun juga mengatakan bahwa insiden ini merupakan salah satu rencana Rusia untuk memecah belah Ukraina.

Adapun Odessa sedang memperingati hari berkabung massal pada Minggu pagi kemarin (4/5). Rautsan aktivis pro-Rusia melakukan long march menuju kantor polisi untuk menuntut dibebaskannya para tahanan terkait kejadian Jumat tersebut. Aksi massal yang semula berjalan damai, kemudian berubah menjadi ricuh ketika beberapa orang, diantaranya menggunakan topeng dan membawa senjata seadanya, mengamuk memecahkan jendela dan mendobrak pintu gerbang kantor polisi.

Tak mau kerusuhan bertambah parah, polisi akhirnya melepaskan 67 orang tahanan tersebut. Pembebasan ini disambut massa pro-Rusia dengan teriakan ‘Rusia’ dan ‘Rusia tidak akan mengabaikan bangsanya sendiri’.

Sementara itu, operasi militer anti-teror Ukraina terus berlanjut. Perkembangan terbaru mengatakan bahwa tentara Ukraina telah mengepung Kota Sloviansk, sementara milisi pro-Rusia bertahan di bagian tengah kota. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)