GM Dikenai Denda Mahal Terkait Telat RecallDetroit – Terkait adanya penarikan kembali yang dilakukan oleh pabrikan mobil GM, di Amerika sendiri hal ini menjadi sorotan banyak pihak. Bahkan dari pihak pemerintahan Amerika Serikat memberikan hukuman kepada GM atas penarikan kembali yang dirasa sudah telat.

Dikarenakan permasalahan recall sekitar 3 juta mobil mengakibatjan 13 orang harus meninggal secara sia-sia. Seperti yang dikutip dari Reuters, Senin (19/5/2014) dari Menteri Transportasi AS, Anthony Foxx pada minggu lalu telah memutuskan memberikan hukuman kepada GM.

Dimana pihak GM diwajibkan membayar denda sekitar US$ 35 juta atau berkisar Rp 400 miliar. Dengan adanya denda ini adalah denda terbesar dan masuk rekor yang dijatukan kepada pabrikan mobil. Foxx sendiri menuturkan bahwa GM dirasa telah melanggar hukum dan dinilai gagal memberikan keamanan bagi publik.

Selain itu Foxx juga memberikan ancaman kepada pabrikan mobil yang lainnya jika telat melakukan recall. Bahkan dari pihak pemerintah Amerika dapat menaikkan dendanya menjadi US$ 300 juta. Sebenarnya memang pihak GM telah mengetahui permasalahan ini lebih dari satu decade.

Namun ternyata recall tidak mereka lakukan. Untuk diketahui bahwa mobil-mobil ini harus idtarik kembali dikarenakan adanya permasalahan di sakalr pengapian yang ada di mobil. Selain itu mesin mobil juga sering mati apabila gantungan kunci yang digunakan terlalu berat.

Alhasil system keamanan yang ada di kantung udara, rem ABS dan power steering menjadi tidak berfungsi. Dimana mobil GM yang ditarik adalah dari kelas Chevrolet Cobalt, Chevrolet HHR, Saturnus Ion, Saturn Sky dan Pontiac Solstice serta Pontiac G5 yang dibuat pada tahun 2003-2011.

Sayangnya pihak GM masih bersikukuh bahwa mobil yang direcall masih aman, demikian dilansir CNN. Bahkan untuk membuktikannya pihak GM telah menjalani sekitar 80 tes untuk mengungkapkan bahwa mobil produksinya masih aman. Dimana terungkap bahwa jika hanya kunci tanpa gantungan mobil tetap aman untuk dikendarai. (Choirul Anam – www.harianindo.com)