Jepang Ikut Prihatin Atas Situasi di ThailandThailand – Sampai hari ini akhirnya krisi politik yang terjadi di Thailand semakin panas. Bahkan terkait hal ini dari pihak pemerintahan Jepang ikut merasakan prihatin atas situasi yang terjadi di Thailand tersebut.

Pernyataan ini disampaikan oleh Negeri Sakura berselang beberapa jam setelah Thailand menyatakan hukum darurat militer. Seperti yang dikutip dari kantor berita AFP, Selasa (20/5/2014), dalam keterangan persnya, Kepala juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga mengungkapkan ikut prihatin atas situasi yang terjadi di Thailand.

Bahkan pejabat tinggi dari pemerintah jepang tersebut mengharapkan agar semua pihak dapat mengendalikan dirinya sehingga tidak terjadi kekerasan. Oleh karena itu dari pihak Jepang akan memberikan kepastian keselamatan kepada para warga nya yang kebetulan ada di Thailand.

Sebagaimana yang diketahui bahwa keadaan di Thailand semakin genting dikarenakan para demostran yang anti pemerintahan menyatakan sumpahnya untuk dapat melengserkan PM Interim Thailand yaitu Boonsongpaisan serta menggulingkan pemerintahannya.

Alhasil massa pendukung pemerintah atau dikenal dengan “Kaos Merah” memberikan reaksi keras dan memberikan peringatan akan terjadinya perang sipil apabila pemerintahan yang saat ini ada berhasil digulingkan.

Dengan adanya situasi inilah, pada akhirnya pihak militer Thailand memberlakukan adanya hukum darurat. Karena memang militer dalam hal ini dibawah konstitusi dari Thailand mempunyai hak untuk memberikan ketetapan akan hukum darurat militer yaitu memberikan kekuasaan penuh kepada militer atas keamanan dari seluruh wilayah Negara dengan catatan dalam kebutuhan yang mendesak semata.

Memang pada minggu lalu, komandan militer Thailand Jenderal Prayuth Chan-O-Cha telah memberikan peringatan kepada pihak militer untuk dapat turun langsung apabila terjadi kekerasan yang berkepanjangan di Thailand. Hal ini dikarenakan dalam aksi pelemparan granat dan penembakan yang ditujukan kepada para demonstran yang antipemerintah di Bangkok, sudah menewaskan 3 orang. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)