Menteri Luar Negeri AS Kunjungi Irak di Tengah Krisis yang Semakin ParahBaghdad – Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, hari ini Senin, 23 Juni 2014, telah iba di Ibukota Irak, Baghdad, di tengah krisis pemberontakan yang semakin parah. Seperti dilansir dari BBC (Senin, 23/6/2014), pemberontakan yang dimotori oleh kelompok Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) dikabarkan berhasil memperluas lagi wilayah kekuasaannya di Irak.

Sebelumnya pada hari Minggu (22/6), John Kerry yang tengah berkunjung ke Mesir, mengatakan bahwa ideologi kekerasan dan penindasan yang diperlihatkan oleh kelompok militan ISIL merupakan ancaman bukan hanya bagi Irak, namun seluruh negara di wilayah Timur Tengah. Upaya pemberantasan pemberontakan ini harusnya menjadi perhatian seluruh negara-negara yang bersangkutan.

Berbicara dari Kairo pada Minggu kemarin, John kerry mendesak pemimpin Irak untuk bangkit dari paradigma perbedaan agama (antara Sunni dan Syi,ah), dan membentuk pemerintahan yang bersatu dan mampu mengakomodasi semua kepentingan masyarakat Irak. Dalam isu ini, Pemerintah Irak saat ini berada di kubu Syi’ah, sementara kelompok ISIL di kubu Sunni.

Laporan terbaru mengenai perkembangan di lapangan mengatakan bahwa ISIL telah berhasil menguasai wilayah perbatasan Irak dengan Suriah dan Jordania. ISIL juga dikabarkan telah menguasai lapangan udara strategis di utara Tal Afar, serta mengendalikan jalanan utama dari perbatasan Suriah menuju Mosul, kota terbesar kedua di Irak, yang telah lebih dulu jatuh ke tangan ISIL dua minggu lalu.

Selain itu, ISIL juga dilaporkan menguasai empat kota strategis di Provinsi Anbar, yakni Qaim, Rutba, Rawa, dan Anah dalam dua hari terakhir ini. Perluasan area ini dikatakan mampu mempermudah kelompok ISIL untuk mengirimkan suplai senjata dan perlengkapan tempur lainnya. Ini jelas merupakan ancaman besar bagi pasukan Pemerintah Irak. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)