AS Tawarkan Gencatan Senjata Terkait Serangan ke GazaWashington – Gaza masih terus diserang oleh pesawat tempur dari Israel, sayangnya serangan roket Hamas gagal untuk dihentikan. Terkait hal tersebut pihak Amerika Serikat menawarkan diri untuk dapat menjadi penengah agar dilakukan negoisasi agar tercapai gencatan senjata.

Bahkan dengan semakin buruknya keadaan di Gaza, Barack Obama langsung berbicara melalui telepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tujuan untuk dilakukan gencatan senjata karena dikhawatirkan pertempuran yang ada di Gaza semakin meluas.

Seperti yang dikutip dari AFP, Jumat (11/7/2014), bertempat di Gedung Putih AS, Obama mengutarakan bahwa semua pihak harus ikut serta menjaga dan melindungi warga sipil. Sebagaimana yang diketahui bahwa di tahun 2012, sudah tercapai gencatan senjata dengan penengah adalah mantan Menlu AS Hillary Clinton beserta pihak otoritas Mesir.

Hasil dari kesepakatan tersebut berisi adanya penghentian serangan udara Israel dengan target Hamas di wilayah Palestina dalam kurun waktu 8 hari secara berturut-turut. Tidak hanya dari pihak AS saja yang menyerukan gencatan senjata, Sekjen PBB Ban Ki Mon juga mengutarakan hal yang senada.

Bahkan pada hari Kamis (10/7) malam waktu setempat Sekjen Ban telah mengadakan rapat darurat Dewan Keamanan PBB untuk segera mendesak dilakukannya gencatan senjata. Sayangnya pihak Israel tidak mengindahkannya.

Hal ini dikarenakan dalam agenda Israel opsi adanya gencatan senjata tidak pernah ada. Tercatat gempuran di Gaza sudah menewaskan sekitar lebih dari 30 warga Palestina, yang sebagian besar wanita dan anak-anak.

Di lain sisi, pihak Hamas juga telah menguasai Gaza dan sepertinya tidak ingin untuk menyerah. Bahkan dalam kurun waktu 48 jam terakhir ini, pihak Hamas juga melakukan serangan roket ke Israel dengan beberapa diantaranya telah jatuh di daerah dekat Yerusalem dan Tel Aviv.(Rani Soraya – www.harianindo.com)