Berita ISIS Terkini: Militer AS Sempat Coba Selamatkan Foley Namun GagalWashington – Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah mengatakan bahwa pihaknya sempat melakukan misi rahasia untuk menyelamatkan jurnalis dan sandera asal AS lainnya di Suriah, namun usaha tersebut ternyata gagal. Seperti dilansir dari BBC (Kamis, 21/8/2014), Pentagon mengatakan bahwa operasi tersebut dilakukan melibatkan komponen udara maupun darat, dan difokuskan kepada jaringan tertentu dari kelompok Islamic State of Iraq and The Levant (ISIL — nama lain ISIS selain IS). Namun tampaknya kelompok ekstrimis itu cukup lihai dan operasi tersebut pun gagal.

Pentagon melaporkan bahwa beberapa operasi penyelamatan di Suriah telah dilakukan di Suriah pada awal musim panas ini. Pasukan khusus AS juga melakukan kontak senjata dengan ISIS, dengan beberapa anggota ISIS tewas, dan tidak ada korban dari pasukan AS. Namun demikian, operasi tersebut terus-menerus gagal karena ternyata sandera atau tawanan tadi tidak ditemukan di lokasi.

Adapun respon ini muncul tentu setelah video pemenggalan jurnalis perang asal AS, James Foley, beredar di dunia maya, pada Selasa kemarin (19/8). ISIS mengatakan bahwa video tersebut merupakan balas dendam terhadap serangan udara AS yang diarahkan kepada para anggotanya.

Berita ISIS lainnya
Berita ISIS Terkini: AS Tetap Melanjutkan Serangan ke Irak
Berita ISIS Terkini: ISIS Penggal Jurnalis AS, Sebarkan Video ke Dunia Maya

Presiden AS, Barack Obama, mengatakan bahwa aksi pemenggalan tersebut sebagai aksi kekerasan yang mengejutkan dunia. Presiden Obaa mengumpamakan ISIS sebagai sebuah kanker, dan mengatakan bahwa ideologi yang diusung ISIS sudah bobrok. PBB dan Inggris Raya juga telah menunjukkan sikap kebencian yang serupa terhadap video tersebut.

Ibu dari Foley, Diane, mengatakan bahwa puteranya telah memberikan seluruh hidupnya untuk memberitakan kepada dunia bagaimana menderitanya masyarakat Suriah. Committee to Protect Journalists (Komisi Perlindungan Jurnalis) AS mengatakan bahwa mereka sangat prihatin terhadap insiden tersebut. Mereka mengatakan bahwa saat ini, Suriah merupakan tempat paling berbahaya di dunia untuk menjadi reporter. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)