Irving – Isu rasial kembali mengguncang Amerika Serikat (AS). Kepolisian di Irving, Texas, menahan seorang remaja Muslim karena membawa jam tangan buatannya ke sekolah. Jam buatannya itu disangka bom oleh petugas Kepolisian AS.

Perkenalkan Ahmed Mohammed, Remaja Pembuat Jam Yang Dikira Perakit Bom

Ahmed Mohammed, embawa barang buatannya sebuah jam tangan yang tersusun dalam kotak logam ke SMA McArthur. Namun, tak disangka dia justru digelandang polisi setelah salah seorang gurunya menyangkanya membawa bom.

Remaja berusia 14 tahun itu ditangkap, diinterogasi, dan dibawa ke penampungan anak-anak nakal sebelum dijemput oleh orangtuanya.

Cerita Ahmed ini tak pelak menimbulkan kemarahan dari masyarakat atas perlakuan yang diterimanya yang diduga kuat disebabkan motif rasialisme. Banyak yang menduga dia ditahan saat membawa jam buatannya. Penyebabnya dia adalah seorang Muslim yang sering dikaitkan dengan teroris.

“Hal itu membuat saya merasa seperti bukan manusia. Membuat saya merasa seorang pelaku kriminal,” tutur Ahmed kepada Dallas Morning News, Kamis (17/9/2015).

Tidak hanya itu, akibat kejadian ini remaja berkacamata itu juga dijatuhi hukuman skorsing oleh sekolahnya.

Dukungan bagi Ahmed pun mengalir di media sosial dengan tagar #IStandWithAhmed. Takut kurang, tokoh-tokoh penting di AS seperti Presiden Barrack Obama dan kandidat President Hillary Clinton menyatakan dukungannya bagi Ahmed.

Kepolisian Irving mengumumkan pada Rabu 16 September 2015 bahwa mereka tidak akan menjatuhkan tuduhan kepada Ahmed. Keterangan dari Kepolisian Irving menyebut kejadian itu sebagai sebuah insiden kecil dan tidak ada hubungannya dengan ras atau agama yang dianut Ahmed.

“Kita hidup di zaman Anda tidak dapat membawa benda seperti itu ke sekolah. Kita telah melihat di seantero negeri kejadian mengerikan yang terjadi, jadi kami harus berhati-hati,” jelas Kepala Polisi Irving, Larry Boyd.

Ahmed sendiri menyatakan sedih atas tanggapan yang semula ia dapatkan atas penemuannya. Namun, dia menyatakan terharu dengan dukungannya yang mengalir kepadanya.

“Melihat dukungannya dari orang-orang membuat saya senang,” katanya. (Dwi Kristyowati – www.harianindo.com)