Home > Gaya Hidup > Kesehatan > Jika Masa Muda Gampang Stres, Saat Tua Beresiko Diabetes

Jika Masa Muda Gampang Stres, Saat Tua Beresiko Diabetes

Jakarta – Tak hanya pola makan dan olahraga yang kurang baik, stres juga bisa memicu seseorang terkena penyakit diabetes. Sebuah studi menyebutkan bahwa seorang pria yang di masa mduanya sangat mudah ataus ering terkena stres, maka ia akan memiliki potensi lebih besar untuk terkena diabetes.
Jika Masa Muda Gampang Stres, Saat Tua Beresiko Diabetes
Seperti dilansir dari Reuters, Jumat 922/1/2016), dr Casey Crump dari Mount Sinai School of Medicine, New York, memaparkan bahwa seorang pemuda yang mulai usia 18 tahun sudah sering mengalami stres, entah dari sekolah, keluarga, maupun pekerjaan, akan lebih rentan untuk mengalami diabetes tipe 2. Hal ini berbeda dengan orang yang bisa lebih pandai mengatur kondisi emosinya, sehingga meskipun tuntutan pekerjaan relatif sama, namun orang ini masih bisa tersenyum santai dan tidak tertekan.

“Ketahanan terhadap stres merujuk pada kemampuan seseorang untuk beradaptasi atau mengatasi masalah. Ketahanan terhadap stres rendah artinya orang itu kesulitan untuk beradaptasi,” papar dr Crump.

Dalam studi yang dipublikasi di Diabetologia tersebut, dr Crump mendapatkan temuan itu setelah melakukan penelitian yang melibatkan sekitar 1 juta responden berusia 18 tahun, mulai dari 1969 hingga 1997. Para pemuda laki-laki tersebut direkrut dari dinas militer Swedia.

Seluruh responden tadi tidak memiliki diabetes ketika diperiksa, serta telah mendapatkan tes psikologi untuk mengukur kemampuannya dalam menahan stres. Melalui proses pengolahan data yang rutin dan kontinyu selama periode tahun yang cukup lama itu, akhirnya diketahui bahwa 34 ribu dari responden tadi telah mengidap diabetes tipe 2.

Dengan mempertimbangakn faktor berat badan, genetis keluarga, dan kondisi ekonomi, para peneliti menemukan bahwa orang yang tidak tahan terhadap stres di usia remajanya memiliki kemungkinan 51 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan orang yang bisa me-manage stres.

“Seberapa besar stres yang diterima dan seberapa kuat ketahanannya adalah dua faktor penting yang bisa berdampak pada kesehatan. Beberapa sumber stres umumnya karena hubungan sosial, keluarga, sekolah, dan masalah pekerjaan,” terang dr Crump. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

CAPTCHA Image
Refresh Image

*