Jakarta – Teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan saat ini tengah dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan teknologi dunia. Tak terkecuali Microsoft.
Microsoft memiliki sebuah akun Twitter bernama Microsoft Tay yang telah ditanamkan kecerdasan buatan.
Microsoft Tay ini nantinya akan bisa berkomunikasi dengan para followers-nya, dan menulis tweet serta berkomentar secara otomatis.
Sayangnya, tidak jauh berbeda dengan seorang anak yang masih belajar berkomunikasi, Microsoft Tay ini tampaknya masih belum siap dengan kerasnya dunia social media saat ini. Alih-alih belajar hal positif, Tay juga tidak terhindar dari pengaruh negatif yang didapatya dari lingkungan sosial media.
Hal tersebut terbukti dengan kasus memalukan yang baru saja terjadi pada Microsoft Tay, dimana AI kebanggaan Microsoft ini diketahui telah belajar berbagai cacian dan kata-kata kotor dari sosial media. Bahkan ia juga melontarkan sejumlah pernyataan berbau rasis kepada sejumlah pengguna Twitter yang merupakan manusia asli.
Mulanya, semua berjalan sesuai harapan Microsoft. Tay menulis berbagai tweet yang bisa dikatakan normal dan sopan layaknya manusia biasa. Namun setelah ia berkomunikasi dan berinteraksi dengan sejumlah akun ‘tidak bertanggung jawab’ yang mengajarkannya kata-kata tidak pantas, Microsoft Tay pun mulai menulis berbagai tweet serupa, dengan tulisan berbau rasis dan seksual.
Mengetahui hal ini, Microsoft tidak tinggal diam. Mereka langsung menutup akun Twitter Tay dan meminta maaf kepada publik.
“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas serangan dan komentar menyakitkan yang tidak diinginkan itu dari Tay, yang tidak mencerminkan siapa kami sebenarnya atau apa yang kami junjung, ataupun tentang bagaimana kami merancang Tay,” tulis Peter Lee, wakil pemimpin penelitian Microsoft (Senin, 28/3/2016).
Microsoft benar-benar kecolongan dalam hal ini. (Yayan – www.harianindo.com)