Harian IndoWina – Kim Jong-un sebagai pemimpin Korea Utara kembali mengaktifkan pabrik pengolahan plutonium. Pabrik tersebut adalah tempat untuk memproduksi membuat senjata nuklir pada 2017.
Informasi tersebut disampaikan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Hal tersebut pun bakal memicu kekhawatiran dunia. Sebab, Korea Utara bakal mempersiapkan diri dalam perang skala besar.
”Indikasi yang telah kita diperoleh dari kegiatan yang berkaitan dengan reaktor lima megawatt, ada perluasan fasilitas pengayaan dan kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan plutonium,” kata Direktur Jenderal IAEA, Yukiya Amano, saat konferensi pers di Wina, Austria.
”Namun, karena kami tidak memiliki inspektur di lapangan, kami hanya mengamati melalui citra satelit. Kami tidak bisa mengatakan itu dengan pasti, tapi kami memiliki indikasi ada kegiatan tertentu melalui citra satelit,” katanya lagi, seperti dikutip Sputniknews, Selasa (7/6/2016).
Laporan dari IAEA ini memperkuat laporan sebelumnya dari kelompok think tank yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper, sebelumnya telah memperingatkan bahwa Korut mampu membuat senjata nuklir dalam hitungan minggu sampai bulan.
Pada bulan Mei lalu, Korut bahkan mengklaim telah berhasil membuat miniatur hulu ledak nuklir, sebagai langkah yang diperlukan untuk membuat rudal balistik antarbenua atau ICBM.
Seperti diketahui, Korut selama ini mengancam akan menyerang wilayah Amerika Serikat dan Korea Selatan dengan senjata nuklirnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
