Paris – Serangan teror mungkin besar dilancarkan kelompok-kelompok kecil ekstrimis. Hal tersebut pun telah diperingatkan polisi Prancis dan penyelidik anti terorisme. Berdasar informasi, para teroris tersebut telah hijrah dari Suriah ke Prancis dan Belgia.

Prancis dan Belgia Tetapkan Status Siaga Satu Terhadap Aksi Teror

”Intelijen Belgia mengirimkan catatan kepada rekan-rekannya di Prancis tentang kelompok kecil tersebut, dan itu dikirim ke polisi di Prancis pada hari Selasa kemarin. Otoritas Prancis tetap sangat berhati-hati tentang informasi itu, karena mereka menerima catatan tersebut secara rutin,” ujar seorang pejabat keamanan Prancis sebagaimana diberitakan Time pada Kamis (16/6/2016).

Pejabat tersebut menjelaskan, informasi itu tidak akan mengubah pemahaman ancaman di Pemerintah Prancis. Mereka pun telah menetapkan siaga satu. Sebab, para ekstrimis ISIS pada tahun lalu telah melancarkan serangan. Mereka pun melakukan ancaman kekerasan selama Piala Eropa.

Sementara tabloid Belgia menjelaskan, Derniere Heure melaporkan, Dinas Anti Teror Belgia telah memperingatkan pihak kepolisian, bahwa teroris yang memiliki akses kepemilikan senjata telah meninggalkan Suriah 10 hari lalu. Para teroris ini bepergian tanpa paspor dan diyakini berusaha mencapai Eropa menggunakan perahu melaui Turki dan Yunani. Pusat perbelanjaan, restoran cepat saji AS, dan pos polisi bisa jadi target mereka.

Pusat analisis ancaman keamanan Belgia mengatakan akan tetap menjaga status siaga keamanan negara pada tingkat saat ini. “Kami masih di tingkat tiga, tingkat ancaman yang cukup tinggi ancaman,” kata Benoit Ramacker, juru bicara Crisis Center. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)