Home > Gaya Hidup > Tips > Inilah Tip Memotong Bawang Bombai agar Tidak Menangis

Inilah Tip Memotong Bawang Bombai agar Tidak Menangis

Jakarta – Bawang bombai adalah salah satu bumbu utama. Bawang Bombai pun mempunyai rasa yang cukup penting. Namun, beberapa ibu rumah tangga selalu menangis saat mengupas bawang bombai.

Inilah Tip Memotong Bawang Bombai agar Tidak Menangis

Bawang bombai memiliki kandungan zat alami yang secara otomatis membuat mata menjadi pedih dan tak jarang mengeluarkan air mata. Sebagaimana diberitakan TheKitchn pada Selasa (19/7/2016), berikut trik yang bisa Anda lakukan agar tak ada lagi air mata selama mempersiapkan bawang di dapur.

Gunakan pisau tajam
Pisau yang tajam akan lebih sedikit merusak bagian bawang sehingga tidak banyak zat penyebab mata pedih yang keluar. Pisau tajam juga membuat bawang lebih cepat teriris.

Jauhkan potongan bawang dari diri Anda
Bawang bombai biasanya dipotong sedikit demi sedikit karena ukurannya yang cukup besar. Bagian yang sudah teriris sebaiknya diletakkan dalam wadah yang disimpan jauh dari diri Anda, pasalnya irisan bawang ini bisa memicu air mata.

Dinginkan bawang
Simpan bawang dalam lemari es sebelum mulai mengirisnya. Zat propanethial S-oksida akan menguap selama proses pendinginan. Memotong bawang saat masih dalam keadaan dingin tidak akan membuat Anda menangis.

Periksa sirkulasi udara
Perhatikan sirkulasi udara sekitar dapur. Pastikan mereka berjalan dengan benar, sirkulasi udara yang lancar akan membuat udara mengalir dan zat akan menguap dengan cepat sebelum menyentuh mata Anda. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

CAPTCHA Image
Refresh Image

*

12465455_10205256660160520_652338149_o

Portal Berita Indonesia

 

Saran dan Masukan Selalu Kami Tunggu Untuk Kami Membangun Portal Media Ini Agar Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi. Hubungi Kami Jika Ada Saran, Keluhan atau Masukan Untuk Kami. Untuk Pemasangan Iklan Silahkan Kontak Kami di Page Pasang Iklan.

 

Aktual, Faktual dan Humanis